Direktur Operasi dan Produksi Timah (TINS) Diberhentikan Sementara, Ada Apa?

  Emiten anggota Holding BUMN Pertambangan MIND ID, PT Timah Tbk (TINS) mengumumkan pemberhentian sementara Direktur Operasi dan Produksi Nur Adi Kuncoro terhitung sejak 13 Oktober 2025. Manajemen TINS tidak menjelaskan secara rinci penyebab pemberhentian Nur Adi Kuncoro dari posisi tersebut. Bila merujuk pada keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Nur Adi Kuncoro diberhentikan dari jabatannya untuk sementara karena terdapat alasan mendesak bagi perusahaan.  "Perusahaan memberikan tugas kepada Direktur Utama PT Timah Tbk sebagai Pelaksana tugas (Plt) Direktur Operasi dan Produksi terhitung sejak tanggal 13 Oktober 2025 sampai dengan ditetapkan pada keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) terdekat," tulis Division Head Corporate Secretary Timah Rendi Kurniawan dalam keterbukaan informasi, Rabu (15/10/2025) malam. Pihak TINS merujuk pada ketentuan Pasal 11 ayat 27 Anggaran Dasar Perseroan bahwa Anggota Direksi sewaktu-waktu dapat diberhentikan unt...

Bappenas Sebut Jumlah Pengangguran Bisa Tambah 4,22 Juta


Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas menyatakan jumlah pengangguran di Indonesia tahun ini berpotensi bertambah sebanyak 4,22 juta orang. Penambahan terjadi karena penyebaran virus corona yang masif di dalam negeri.

Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa mengatakan beberapa perusahaan telah melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) atau merumahkan karyawannya. Hal itu dilakukan karena keuangan perusahaan terganggu akibat pandemi corona.

"Jadi tingkat pengangguran ini perlu dirasionalkan lagi angkanya. Jumlah pengangguran akan bertambah 4,22 juta pada 2020 dibandingkan 2019," ucap Suharso dalam video conference, Selasa (12/5).

Dengan kenaikan jumlah pengangguran ini, Suharso menyatakan outlook tingkat pengangguran terbuka
(TPT) pada 2020 sebesar 7,8 persen-8,5 persen. Angkanya lebih tinggi dibandingkan target yang ada di Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2020 sebesar 4,8 persen-5 persen atau realisasi 2019 kemarin yang sebesar 5,28 persen.
Kemudian, Suharso memaparkan pihaknya memproyeksi tingkat pengangguran terbuka pada 2021 berada di kisaran 7,5 persen sampai 8,2 persen. Ini artinya ada potensi membaik meski tipis pada 2021 mendatang.

Walaupun begitu, ia mengaku tetap khawatir bahwa kemiskinan akan sulit ditekan pada tahun depan. Masalahnya, tingkat pengangguran masih di sekitar 7 persen-8 persen.

"Saya khawatir pada 2021 tingkat kemiskinan itu tidak bisa tertekan tapi mudah-mudahan benar-benar kami bisa tekan," ujar Suharso.
Suharso menyatakan outlook tingkat kemiskinan pada 2020 sebesar 9,7 persen sampai 10,2 persen. Lalu, Bappenas menargetkan tingkat kemiskinan turun di level 9,2 persen-9,7 persen tahun depan.

"Kami berharap angkanya bisa kami koreksi ke 9 persen. Kalau sampai menjadi dua digit itu benar-benar suatu pekerjaan yang berat," pungkasnya.

Diketahui, tingkat kemiskinan pada 2019 lalu berada di level 9,22 persen. Sementara, pemerintah menargetkan angka kemiskinan dalam APBN 2020 di level 8,5 persen-9 persen.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cermati Rekomendasi Saham Pilihan Analis untuk Senin (3/3) Usai IHSG Terjun ke 6.270

Bitcoin Menuju US$115.000, Tapi Tangan Tak Terlihat Dealer Bisa Redam Rally

Harga Emas di Pegadaian, Siang Ini Senin 12 Februari 2024, Cek Daftarnya di Sini