Direktur Operasi dan Produksi Timah (TINS) Diberhentikan Sementara, Ada Apa?

  Emiten anggota Holding BUMN Pertambangan MIND ID, PT Timah Tbk (TINS) mengumumkan pemberhentian sementara Direktur Operasi dan Produksi Nur Adi Kuncoro terhitung sejak 13 Oktober 2025. Manajemen TINS tidak menjelaskan secara rinci penyebab pemberhentian Nur Adi Kuncoro dari posisi tersebut. Bila merujuk pada keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Nur Adi Kuncoro diberhentikan dari jabatannya untuk sementara karena terdapat alasan mendesak bagi perusahaan.  "Perusahaan memberikan tugas kepada Direktur Utama PT Timah Tbk sebagai Pelaksana tugas (Plt) Direktur Operasi dan Produksi terhitung sejak tanggal 13 Oktober 2025 sampai dengan ditetapkan pada keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) terdekat," tulis Division Head Corporate Secretary Timah Rendi Kurniawan dalam keterbukaan informasi, Rabu (15/10/2025) malam. Pihak TINS merujuk pada ketentuan Pasal 11 ayat 27 Anggaran Dasar Perseroan bahwa Anggota Direksi sewaktu-waktu dapat diberhentikan unt...

360 Ribu Peserta Habiskan Rp195,2 Miliar Dana Kartu Prakerja


Manajemen Pelaksana (PMO) Program Kartu Prakerja menyatakan total dana pelatihan yang sudah dipakai oleh peserta kartu prakerja mencapai Rp195,2 miliar hingga Senin (11/5) kemarin. Dana itu digunakan oleh 360.650 peserta dari gelombang pertama dan kedua.

Direktur Kemitraan dan Komunikasi Manajemen Pelaksana Kartu Prakerja Panji Winanteya Ruky mengatakan penggunaan dana mencakup seluruh pelatihan yang diakses peserta di delapan platform kerja sama pemerintah. Delapan platform tersebut, yakni Tokopedia, Bukalapak, Ruangguru, Mau Belajar Apa, Pintaria, Sekolahmu, Pijar Mahir, dan pelatihan.kemnaker.go.id.

Menurut mekanismenya, penggunaan dana pelatihan selanjutnya diberikan ke lembaga pelatihan atas materi kelas dari mereka.

"Pembayaran ke lembaga pelatihan ini atas penggunaan bantuan pelatihan oleh peserta," ucap Panji, Selasa (12/5).
Total dana pelatihan yang digunakan ini tercatat dari penyelesaian kelas dari masing-masing peserta. Artinya, mencakup peserta yang sudah mengikuti satu kelas pelatihan, dua kelas pelatihan, bahkan yang sudah menyelesaikan paket.

Panji mencatat sebenarnya jumlah peserta kartu prakerja sudah mencapai 456.265 peserta dari gelombang pertama dan kedua. Namun, dari jumlah itu baru 360.650 peserta yang setidaknya menyelesaikan satu pelatihan, sehingga penggunaan dana bisa dihitung.

Sementara, dana insentif yang sudah dicairkan ke peserta mencapai Rp30,75 miliar. Dana ini berasal dari insentif sebesar Rp600 ribu per peserta per bulan.

Lalu dikali dengan jumlah peserta yang sudah melewati sejumlah verifikasi hingga dianggap memenuhi syarat insentif sebanyak 51.255 peserta.
Kendati begitu, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan realisasi pencairan dana kartu prakerja sudah mencapai Rp1,62 triliun sampai 28 April 2020. Dana itu untuk memenuhi 456.265 peserta dari gelombang pertama dan kedua.

Ia mengatakan realisasi ini terdiri dari biaya pelatihan Rp1 juta per peserta, insentif Rp600 ribu per peserta per bulan selama empat bulan, dan insentif survei Rp150 ribu per tiga kali isi survei.

Sementara secara keseluruhan, pemerintah mengalokasikan dana pelatihan mencapai Rp5,6 triliun pada program kartu prakerja. Sisanya, diberikan untuk insentif peserta. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cermati Rekomendasi Saham Pilihan Analis untuk Senin (3/3) Usai IHSG Terjun ke 6.270

Bitcoin Menuju US$115.000, Tapi Tangan Tak Terlihat Dealer Bisa Redam Rally

Harga Emas di Pegadaian, Siang Ini Senin 12 Februari 2024, Cek Daftarnya di Sini