Direktur Operasi dan Produksi Timah (TINS) Diberhentikan Sementara, Ada Apa?

  Emiten anggota Holding BUMN Pertambangan MIND ID, PT Timah Tbk (TINS) mengumumkan pemberhentian sementara Direktur Operasi dan Produksi Nur Adi Kuncoro terhitung sejak 13 Oktober 2025. Manajemen TINS tidak menjelaskan secara rinci penyebab pemberhentian Nur Adi Kuncoro dari posisi tersebut. Bila merujuk pada keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Nur Adi Kuncoro diberhentikan dari jabatannya untuk sementara karena terdapat alasan mendesak bagi perusahaan.  "Perusahaan memberikan tugas kepada Direktur Utama PT Timah Tbk sebagai Pelaksana tugas (Plt) Direktur Operasi dan Produksi terhitung sejak tanggal 13 Oktober 2025 sampai dengan ditetapkan pada keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) terdekat," tulis Division Head Corporate Secretary Timah Rendi Kurniawan dalam keterbukaan informasi, Rabu (15/10/2025) malam. Pihak TINS merujuk pada ketentuan Pasal 11 ayat 27 Anggaran Dasar Perseroan bahwa Anggota Direksi sewaktu-waktu dapat diberhentikan unt...

Rencana Pelonggaran Lockdown Terbangkan Harga Minyak


Harga minyak mentah dunia melonjak pada perdagangan Selasa (5/5). Penguatan harga minyak ditopang rencana sejumlah negara di Eropa, Asia, dan negara bagian AS melonggarkan penguncian wilayah (lockdown).

Mengutip Antara, Rabu (6/5), minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Juli naik US$3,77 atau 13,86 persen ke posisi US$30,97 per barel. Sementara, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juni naik US$4,17 atau 20,45 persen ke US$24,56 per barel.

Reli ini memperpanjang kenaikan minyak mentah Brent menjadi enam hari berturut-turut. Sementara patokan WTI kini menguat selama lima sesi perdagangan berturut-turut.

Italia, Spanyol, Nigeria, India, serta beberapa negara bagian AS termasuk Ohio, mulai mengizinkan sejumlah orang untuk kembali bekerja, membuka konstruksi, taman, dan perpustakaan. Namun, para pakar kesehatan memperingatkan bahwa langkah tersebut dapat menyebabkan infeksi virus corona meningkat kembali.
"Pasar mulai menyadari bahwa kehancuran permintaan mengerikan, tetapi sejumlah pemerintahan membuka kembali (lockdown) dan permintaan akan menjadi lebih baik," kata analis senior di Price Futures Group Phil Flynn.

Presiden AS Donald Trump memuji langkah-langkah sejumlah negara bagian untuk membuka kembali ekonomi mereka. Lalu lintas kendaraan di sebagian besar AS, telah meningkat. Termasuk, negara bagian yang belum mencabut perintah tinggal di rumah.

Pelonggaran itu sejalan dengan pengurangan produksi. Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutu seperti Rusia atau OPEC+ memangkas produksi 9,7 juta barel per hari di Mei dan Juni.



Imbasnya, ekspor minyak mentah Arab Saudi pada Mei diperkirakan turun menjadi sekitar 6 juta barel per hari. Jumlah itu merupakan terendah dalam hampir satu dekade.

Namun, Kepala Eksekutif Vitol Russell Hardy memprediksi permintaan puncak minyak akan terkikis secara permanen. Permintaan minyak global merosot 26 juta menjadi 27 juta barel per hari pada April.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cermati Rekomendasi Saham Pilihan Analis untuk Senin (3/3) Usai IHSG Terjun ke 6.270

Bitcoin Menuju US$115.000, Tapi Tangan Tak Terlihat Dealer Bisa Redam Rally

Harga Emas di Pegadaian, Siang Ini Senin 12 Februari 2024, Cek Daftarnya di Sini