Tugas Menperin Agus Gumiwang Pegang Kemudi Otomotif Indonesia
Politikus Partai Golkar Agus Gumiwang Kartasasmita yang
resmi menjabat sebagai Menteri Perindustrian punya tugas penting sebagai
pembina perkembangan otomotif Indonesia. Dia bakal melanjutkan karya pejabat
sebelumnya, Airlangga Hartarto, yang merupakan bosnya di Partai Golkar.
Airlangga, Ketua Partai Golkar, kini mengemban tugas baru, yakni sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian. Selama menjabat Menteri Perindustrian, Airlangga belum bisa 100 persen menjalankan peta jalan industri otomotif.
Berikut pekerjaan rumah Agus soal industri otomotif Indonesia:
Airlangga, Ketua Partai Golkar, kini mengemban tugas baru, yakni sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian. Selama menjabat Menteri Perindustrian, Airlangga belum bisa 100 persen menjalankan peta jalan industri otomotif.
Berikut pekerjaan rumah Agus soal industri otomotif Indonesia:
Mengawal
Elektrifikasi
Indonesia sudah mulai masuk ke era elektrifikasi kendaraan. Menurut peta jalan dari Kementerian Perindustrian (Kemenperin) yang sudah diumumkan isinya menyebut pada 2025 target produksi mobil listrik mencapai 20 persen dari jumlah produksi nasional.
Sedangkan target sepeda motor listrik sebesar 2 juta unit atau 20 persen dari total produksi roda dua di Indonesia yang prediksinya menyentuh 10 juta unit pada tahun 2025.
Target tersebut bukan hanya meliputi kendaraan listrik, tetapi juga hybrid dan plug-in hybrid.
PPnBM
Selain itu ada satu hal yang paling ditunggu produsen otomotif dalam negeri yaitu regulasi harmonisasi Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM). Regulasi ini disebut bakal membuka penjualan mobil lebih luar sebab variasi seperti sedan, station wagon, dan 4X4 harganya bisa jadi lebih terjangkau.
Selain itu harmonisasi PPnBM juga dipercaya bikin mobil ramah lingkungan harganya makin murah sebab beban tarif ditetapkan berdasarkan emisi gas buang.
Tekan Impor
Target ambisius tersebut bisa menjadi bumerang jika pemerintah tidak siap memberi pengawalan. Target produk listrik berkembang di Indonesia justru berpotemsi membuat Tanah Air jadi serbuan produk otomotif impor.
Tangan dingin Agus diharapkan mampu membuat ekosistem mobil listrik sejalan dengan kapasitas produksi di dalam negeri. Orientasi pengembangan kendaraan listrik mesti rakitan lokal, termasuk industri komponen pendukungnya.
Indonesia sudah mulai masuk ke era elektrifikasi kendaraan. Menurut peta jalan dari Kementerian Perindustrian (Kemenperin) yang sudah diumumkan isinya menyebut pada 2025 target produksi mobil listrik mencapai 20 persen dari jumlah produksi nasional.
Sedangkan target sepeda motor listrik sebesar 2 juta unit atau 20 persen dari total produksi roda dua di Indonesia yang prediksinya menyentuh 10 juta unit pada tahun 2025.
Target tersebut bukan hanya meliputi kendaraan listrik, tetapi juga hybrid dan plug-in hybrid.
PPnBM
Selain itu ada satu hal yang paling ditunggu produsen otomotif dalam negeri yaitu regulasi harmonisasi Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM). Regulasi ini disebut bakal membuka penjualan mobil lebih luar sebab variasi seperti sedan, station wagon, dan 4X4 harganya bisa jadi lebih terjangkau.
Selain itu harmonisasi PPnBM juga dipercaya bikin mobil ramah lingkungan harganya makin murah sebab beban tarif ditetapkan berdasarkan emisi gas buang.
Tekan Impor
Target ambisius tersebut bisa menjadi bumerang jika pemerintah tidak siap memberi pengawalan. Target produk listrik berkembang di Indonesia justru berpotemsi membuat Tanah Air jadi serbuan produk otomotif impor.
Tangan dingin Agus diharapkan mampu membuat ekosistem mobil listrik sejalan dengan kapasitas produksi di dalam negeri. Orientasi pengembangan kendaraan listrik mesti rakitan lokal, termasuk industri komponen pendukungnya.
Komentar
Posting Komentar