Direktur Operasi dan Produksi Timah (TINS) Diberhentikan Sementara, Ada Apa?

  Emiten anggota Holding BUMN Pertambangan MIND ID, PT Timah Tbk (TINS) mengumumkan pemberhentian sementara Direktur Operasi dan Produksi Nur Adi Kuncoro terhitung sejak 13 Oktober 2025. Manajemen TINS tidak menjelaskan secara rinci penyebab pemberhentian Nur Adi Kuncoro dari posisi tersebut. Bila merujuk pada keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Nur Adi Kuncoro diberhentikan dari jabatannya untuk sementara karena terdapat alasan mendesak bagi perusahaan.  "Perusahaan memberikan tugas kepada Direktur Utama PT Timah Tbk sebagai Pelaksana tugas (Plt) Direktur Operasi dan Produksi terhitung sejak tanggal 13 Oktober 2025 sampai dengan ditetapkan pada keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) terdekat," tulis Division Head Corporate Secretary Timah Rendi Kurniawan dalam keterbukaan informasi, Rabu (15/10/2025) malam. Pihak TINS merujuk pada ketentuan Pasal 11 ayat 27 Anggaran Dasar Perseroan bahwa Anggota Direksi sewaktu-waktu dapat diberhentikan unt...

Kemenhub Jamin Keamanan Penerbangan Sriwijaya Air


Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memastikan keamanan dan keselamatan layanan penerbangan PT Sriwijaya Air. Pasalnya, perseroan telah mengantongi komitmen GMF Aero Asia, anak usaha PT Garuda Indonesia Tbk (Persero) di bidang perawatan pesawat, untuk memberikan kebutuhan teknis layanan operasional perusahaan.

Sebelumnya, regulator sempat mengancam akan menghentikan operasional terbang maskapai bila perusahaan tidak bisa menyelesaikan masalah internal sampai batas waktu yang telah ditentukan, yaitu 2 Oktober 2019. Masalah itu terkait sengketa Kerja Sama Manajemen (KSM) antara Sriwijaya Group dan Garuda Indonesia di tengah persoalan keuangan yang membelit perusahaan.

Imbasnya, jumlah pesawat Sriwijaya Air yang beroperasi sempat menurun dari 30 unit menjadi 12 unit. Kondisi itu terjadi karena perusahaan tak kuat menanggung risiko kebutuhan perawatan ke depan.


Namun, pekan ini, kedua grup maskapai nasional itu berhasil menemukan titik temu dan sepakat untuk melanjutkan KSM tersebut.
"Hingga Rabu (2/10), pesawat Sriwijaya Air yang sebelumnya tidak beroperasi akan kembali melayani penumpang," ujar Direktur Kelaikan dan Pengoperasian Pesawat Udara Kemenhub Avirianto, seperti dikutip dari Antara, Kamis (3/10).

Ia mengapresiasi terjalinnya kembali kerja sama antara dua grup maskapai itu sehingga memungkinkan Sriwijaya Air kembali melayani penumpang. Selain jaminan dari GMF Aero Asia, Direktorat Kelaikan dan Pengoperasian Pesawat Udara (DKPPU) Kemenhub juga melakukan inspeksi kelaikan pesawat dengan menerjunkan sejumlah inspektur.

Direktur Utama GMF AeroAsia Tazar Marta Kurniawan juga menegaskan pihaknya akan terus mendukung layanan operasional penerbangan Sriwijaya Group.

"Sejalan dengan komitmen seluruh pihak dalam mengedepankan aspek keselamatan penerbangan, GMF Aero Asia berkomitmen untuk senantiasa memberikan kebutuhan teknis layanan operasional Sriwijaya Air Group," katanya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cermati Rekomendasi Saham Pilihan Analis untuk Senin (3/3) Usai IHSG Terjun ke 6.270

Bitcoin Menuju US$115.000, Tapi Tangan Tak Terlihat Dealer Bisa Redam Rally

Harga Emas di Pegadaian, Siang Ini Senin 12 Februari 2024, Cek Daftarnya di Sini