Menteri Basuki Nilai RI Kalah Efisien dari Negara Tetangga
Menteri Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menilai
Indonesia kalah efisien dengan
negara tetangga.
Pasalnya, mengutip kajian Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), setiap 1 persen pertumbuhan penduduk perkotaan hanya akan mengerek 1,4 persen Pendapatan Domestik Bruto (PDB) per kapita di Indonesia.
Sebagai pembanding, rata-rata pertumbuhan penduduk di kawasan Asia Timur dan Pasifik mampu mengerek PDB per kapita hingga 2,7 persen. Bahkan, setiap 1 persen pertumbuhan penduduk di China mampu mengerek PDB per kapita hingga 3 persen.
Pasalnya, mengutip kajian Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), setiap 1 persen pertumbuhan penduduk perkotaan hanya akan mengerek 1,4 persen Pendapatan Domestik Bruto (PDB) per kapita di Indonesia.
Sebagai pembanding, rata-rata pertumbuhan penduduk di kawasan Asia Timur dan Pasifik mampu mengerek PDB per kapita hingga 2,7 persen. Bahkan, setiap 1 persen pertumbuhan penduduk di China mampu mengerek PDB per kapita hingga 3 persen.
"Artinya, Indonesia belum cukup efisien dan produktif dibandingkan negara-negara tetangga," ujarnya, seperti dikutip dari Antara, Senin (7/10).
Karenanya, ia mendukung pengembangan berbagai kota
metropolitan di luar Pulau Jawa. Selain bakal meningkatkan pemerataan dan
kesejahteraan, pengembangan tersebut juga bakal mengerek pertumbuhan ekonomi
secara nasional.
"Dengan pengembangan kota metropolitan tersebut diharapkan dapat menjadi tumpuan pertumbuhan ekonomi dan berkontribusi lebih besar pada peningkatan PDB nasional," tuturnya.
Ia mengungkapkan pihaknya mendukung pengembangan enam kota utama di luar Pulau Jawa, di antaranya Palembang, Banjarmasin, Makassar, Manado, Denpasar, dan di calon Ibu Kota Negara di Kalimantan Timur.
Selain itu, pembangunan kota-kota di luar Pulau Jawa juga untuk melanjutkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019. Dalam hal ini, pondasi pembangunan yang diletakkan adalah Indonesia-sentris, bukan Jawa-sentris.
"Dengan pengembangan kota metropolitan tersebut diharapkan dapat menjadi tumpuan pertumbuhan ekonomi dan berkontribusi lebih besar pada peningkatan PDB nasional," tuturnya.
Ia mengungkapkan pihaknya mendukung pengembangan enam kota utama di luar Pulau Jawa, di antaranya Palembang, Banjarmasin, Makassar, Manado, Denpasar, dan di calon Ibu Kota Negara di Kalimantan Timur.
Selain itu, pembangunan kota-kota di luar Pulau Jawa juga untuk melanjutkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019. Dalam hal ini, pondasi pembangunan yang diletakkan adalah Indonesia-sentris, bukan Jawa-sentris.
Komentar
Posting Komentar