Direktur Operasi dan Produksi Timah (TINS) Diberhentikan Sementara, Ada Apa?

  Emiten anggota Holding BUMN Pertambangan MIND ID, PT Timah Tbk (TINS) mengumumkan pemberhentian sementara Direktur Operasi dan Produksi Nur Adi Kuncoro terhitung sejak 13 Oktober 2025. Manajemen TINS tidak menjelaskan secara rinci penyebab pemberhentian Nur Adi Kuncoro dari posisi tersebut. Bila merujuk pada keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Nur Adi Kuncoro diberhentikan dari jabatannya untuk sementara karena terdapat alasan mendesak bagi perusahaan.  "Perusahaan memberikan tugas kepada Direktur Utama PT Timah Tbk sebagai Pelaksana tugas (Plt) Direktur Operasi dan Produksi terhitung sejak tanggal 13 Oktober 2025 sampai dengan ditetapkan pada keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) terdekat," tulis Division Head Corporate Secretary Timah Rendi Kurniawan dalam keterbukaan informasi, Rabu (15/10/2025) malam. Pihak TINS merujuk pada ketentuan Pasal 11 ayat 27 Anggaran Dasar Perseroan bahwa Anggota Direksi sewaktu-waktu dapat diberhentikan unt...

Menteri Basuki Nilai RI Kalah Efisien dari Negara Tetangga


Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menilai Indonesia kalah efisien dengan negara tetangga.

Pasalnya, mengutip kajian Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), setiap 1 persen pertumbuhan penduduk perkotaan hanya akan mengerek 1,4 persen Pendapatan Domestik Bruto (PDB) per kapita di Indonesia.

Sebagai pembanding, rata-rata pertumbuhan penduduk di kawasan Asia Timur dan Pasifik mampu mengerek PDB per kapita hingga 2,7 persen. Bahkan, setiap 1 persen pertumbuhan penduduk di China mampu mengerek PDB per kapita hingga 3 persen.

"Artinya, Indonesia belum cukup efisien dan produktif dibandingkan negara-negara tetangga," ujarnya, seperti dikutip dari Antara, Senin (7/10).
Karenanya, ia mendukung pengembangan berbagai kota metropolitan di luar Pulau Jawa. Selain bakal meningkatkan pemerataan dan kesejahteraan, pengembangan tersebut juga bakal mengerek pertumbuhan ekonomi secara nasional.

"Dengan pengembangan kota metropolitan tersebut diharapkan dapat menjadi tumpuan pertumbuhan ekonomi dan berkontribusi lebih besar pada peningkatan PDB nasional," tuturnya.

Ia mengungkapkan pihaknya mendukung pengembangan enam kota utama di luar Pulau Jawa, di antaranya Palembang, Banjarmasin, Makassar, Manado, Denpasar, dan di calon Ibu Kota Negara di Kalimantan Timur.

Selain itu, pembangunan kota-kota di luar Pulau Jawa juga untuk melanjutkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019. Dalam hal ini, pondasi pembangunan yang diletakkan adalah Indonesia-sentris, bukan Jawa-sentris.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cermati Rekomendasi Saham Pilihan Analis untuk Senin (3/3) Usai IHSG Terjun ke 6.270

Bitcoin Menuju US$115.000, Tapi Tangan Tak Terlihat Dealer Bisa Redam Rally

Harga Emas di Pegadaian, Siang Ini Senin 12 Februari 2024, Cek Daftarnya di Sini