Direktur Operasi dan Produksi Timah (TINS) Diberhentikan Sementara, Ada Apa?

  Emiten anggota Holding BUMN Pertambangan MIND ID, PT Timah Tbk (TINS) mengumumkan pemberhentian sementara Direktur Operasi dan Produksi Nur Adi Kuncoro terhitung sejak 13 Oktober 2025. Manajemen TINS tidak menjelaskan secara rinci penyebab pemberhentian Nur Adi Kuncoro dari posisi tersebut. Bila merujuk pada keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Nur Adi Kuncoro diberhentikan dari jabatannya untuk sementara karena terdapat alasan mendesak bagi perusahaan.  "Perusahaan memberikan tugas kepada Direktur Utama PT Timah Tbk sebagai Pelaksana tugas (Plt) Direktur Operasi dan Produksi terhitung sejak tanggal 13 Oktober 2025 sampai dengan ditetapkan pada keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) terdekat," tulis Division Head Corporate Secretary Timah Rendi Kurniawan dalam keterbukaan informasi, Rabu (15/10/2025) malam. Pihak TINS merujuk pada ketentuan Pasal 11 ayat 27 Anggaran Dasar Perseroan bahwa Anggota Direksi sewaktu-waktu dapat diberhentikan unt...

Atur Siasat Sebelum 'Hijrah' Bangun Bisnis dari Rumah



PT.Bestprofit - Bingung, begitulah perasaan Eni (34) ketika sang suami mengajaknya hidup mandiri dan tinggal berpisah dari kedua orang tuanya. Maklum, Eli saat itu memiliki dua orang anak kecil.

Tinggal terpisah, kemungkinan besar akan merepotkannya. Apalagi, ia saat itu sedang bekerja.

Namun, ia akhirnya memilih untuk ikut pindah dari rumah orang tuanya di kawasan Tanjung Priok ke Bekasi bersama suaminya. Sebagai konsekuensi, ia harus mengundurkan diri dari perusahaan ekspedisi tempatnya bekerja supaya bisa menjaga buah hatinya.

Eli sadar, pilihannya akan berisiko. Penghasilan keluarga yang selama ini tertopang pendapatannya dan suaminya berkurang satu sumber. Oleh karena itulah, agar penurunan sumber pendapatan tidak terlalu besar, Eli memutuskan untuk berbisnis di rumah.

Berbekal tabungan dan keahliannya, Eli memutuskan untuk bisnis kue kecil- kecilan. Namun sayang, usaha tak membuahkan hasil menggembirakan. Ia akhirnya memutuskan untuk sementara waktu menghentikan bisnisnya.


Pilihan redaksi
www.ptbestprofit.com
www.ptbestprofitfutures.com
www.pt-bestprofit.com

"Ternyata repot, tidak sabar juga karena harus mengurus anak kecil, pembeli yang cerewet," katanya Kamis (20/12).
Perencana Keuangan Aidil Akbar mengakui bukan pekerjaan mudah bagi wanita karier yang ingin berdikari sambil mengurus keluarganya.Untuk berbisnis misalnya, banyak unsur yang harus diperhatikan agar usaha yang dijalankan bisa berhasil. Mulai dari memahami produk yang akan dipasarkan, pasarnya siapa, dan uang yang diharapkan seperti apa.

Aidil mengatakan berdasarkan pengamatannya, banyak orang yang sering melakukan kesalahan dalam poin-poin itu. Untuk masalah pasar, banyak orang yang gagal menentukan siapa yang akan mereka sasar.Kegagalan tersebut berdampak pada penentuan biaya produksi, harga jua, dan perhitungan keuntungan yang diharapkan.

"Pasar menentukan, makanya perhatikan secara cermat," katanya.

Sementara untuk masalah produk, sering kali orang membuat kesalahan dengan membuat produk yang sebenarnya tidak diminta pasar. Selain masalah produk, pasar, dan hasil yang diharapkan, dalam menjalankan usaha, orang juga harus cermat memperhatikan cash flow usaha, menghitung secara cermat biaya ekstra yang timbul atas usaha yang mereka jalankan.
Pendiri Finansia Consulting Eko Endarto mengatakan selain unsur tersebut, wanita yang ingin berbisnis sendiri di rumah juga harus memperhatikan faktor yang berkaitan dengan kepercayaan diri. Wanita yang ingin berbisnis sambil mengurus anak dan keluarga harus percaya diri dengan usaha yang dijalankannya.

Ia tidak boleh berkecil hati walaupun secara hasil, pendapatan yang diterima dari bisnis yang mereka jalankan nantinya tak memberikan uang seperti saat mereka bekerja di kantor. Selain itu, meskipun berbisnis di rumah sendiri, wanita tetap harus menjaga profesionalitas mereka seperti saat kerja di kantoran.

"Profesionalitas terutama di bidang keuangan, " katanya.


Wanita yang ingin berbisnis sendiri harus profesional dalam menata keuangan mereka. Pisahkan uang usaha dengan untuk keperluan rumah tangga.



Mereka harus yakin betul, ketika mengambil keputusan mundur dan kemudian berbisnis, keuangan keluarga stabil dan siap. Eko mengatakan kestabilan dan kesiapan kondisi keuangan tersebut diperlukan sebagai antisipasi kalau bisnis yang dijalankan ternyata tidak sesuai harapan.

"Jadi ada cadangan yang diharapkan," katanya.
Selain kestabilan keuangan, Eko juga mengatakan wanita yang memutuskan berusaha sendiri juga harus berfikir untuk berbisnis di lebih dari satu lini. Diversifikasi lini usaha bisa digunakan sebagai bantalan kalau keuntungan di salah satu lini usaha tidak sesuai harapan.

Yang juga perlu diperhatikan wanita dalam menjalankan usaha sendiri, kata Eko, adalah soal kesabaran dan konsistensi dalam menjalankan usaha. Maklum, berbisnis tidak selalu membuahkan keuntungan.


Kadang kala, dalam menjalankan usaha, seseorang akan dihadapkan pada kerugian. Tak jarang pula, dalam menjalankan usaha, seseorang sering mendapat keluhan dari pelanggan.

Agar kesabaran tercipta, ia merekomendasikan pada wanita yang ingin banting haluan pekerjaan untuk berbisnis sesuai dengan kesenangan dan hobi. Hobi akan membuat kita nyaman dan senang dalam menjalankan usaha.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cermati Rekomendasi Saham Pilihan Analis untuk Senin (3/3) Usai IHSG Terjun ke 6.270

Bitcoin Menuju US$115.000, Tapi Tangan Tak Terlihat Dealer Bisa Redam Rally

Harga Emas di Pegadaian, Siang Ini Senin 12 Februari 2024, Cek Daftarnya di Sini