Direktur Operasi dan Produksi Timah (TINS) Diberhentikan Sementara, Ada Apa?

  Emiten anggota Holding BUMN Pertambangan MIND ID, PT Timah Tbk (TINS) mengumumkan pemberhentian sementara Direktur Operasi dan Produksi Nur Adi Kuncoro terhitung sejak 13 Oktober 2025. Manajemen TINS tidak menjelaskan secara rinci penyebab pemberhentian Nur Adi Kuncoro dari posisi tersebut. Bila merujuk pada keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Nur Adi Kuncoro diberhentikan dari jabatannya untuk sementara karena terdapat alasan mendesak bagi perusahaan.  "Perusahaan memberikan tugas kepada Direktur Utama PT Timah Tbk sebagai Pelaksana tugas (Plt) Direktur Operasi dan Produksi terhitung sejak tanggal 13 Oktober 2025 sampai dengan ditetapkan pada keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) terdekat," tulis Division Head Corporate Secretary Timah Rendi Kurniawan dalam keterbukaan informasi, Rabu (15/10/2025) malam. Pihak TINS merujuk pada ketentuan Pasal 11 ayat 27 Anggaran Dasar Perseroan bahwa Anggota Direksi sewaktu-waktu dapat diberhentikan unt...

Bukit Asam Jajaki Proyek Gasifikasi Batu Bara di Sumsel


PT.Bestprofit - PT Bukit Asam Tbk (PTBA) tengah mengembangkan pemanfaatan batu bara melalui gasifikasi. Pengembangan tersebut sejalan dengan upaya hilirisasi yang didorong oleh pemerintah.

Direktur Utama PTBA Arviyan Arifin mengungkapkan pengembangan diawali dengan penandatangan Perjanjian Awal (Head of Agreement) mengenai gasifikasi dengan PT Pertamina, PT Pupuk Indonesia, dan PT Chandra Asri Petrochemical. Nantinya, batu bara akan diolah menjadi urea, DME, dan polypropelene (UDP).

"Gasifikasi batu bara coal to UDP ini akan dilakukan di Bukit Asam Coal Based Industrial Estate (BACBIE) di Tanjung Enim, Sumatera Selatan," ujar Arviyan dalam konferensi pers di Hotel Borobudur, Jumat (28/12).
Selain itu, perusahaan juga telah menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan Pertamina dan Air Products pada awal November 2018. MoU dilakukan terkait rencana gasifikasi batu bara di Peranap, Riau.

Menurut Arviyan, dengan gasifikasi pemanfaatan batu bara menjadi lebih luas. Selain itu, dengan cara ini perusahaan juga bisa mengolah batu bara dengan kalori rendah yang kurang diminati di pasar ekspor.


Pilihan redaksi
www.ptbestprofit.com
www.ptbestprofitfutures.com
www.pt-bestprofit.com

Arviyan mengungkapkan saat ini studi kelayakan (feasibility study) untuk proyek gasifikasi masih berlangsung. Setelah itu, perseroan baru bisa mengungkapkan besaran nilai investasi yang diperlukan jika proyek dianggap layak untuk dilanjutkan.

"Diharapkan, FS untuk proyek Tanjung Enim akhir Maret selesai kemudian untuk FS proyek Peranap selesai Juni," ujarnya.
Sebagai informasi, selama Januari- September 2018 produksi batu bara perseroan mencapai 19,68 juta ton atau naik 16 persen secara tahunan. Realisasi tersebut setara dengan 77,05 persen dari target tahun ini, 25,54 juta ton.

Peningkatan produksi dibarengi dengan peningkatan volume penjualan sebesar 8 persen menjadi 18,58 juta ton, di mana 53 persen di antaranya untuk pasar domestik.

Dari sisi keuangan, pada periode yang sama perusahaan mencetak laba bersih senilai Rp3,93 triliun atau naik 50 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Peningkatan laba ditopang oleh naiknya pendapatan usaha sebesar 21 persen menjadi Rp16,04 triliun.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cermati Rekomendasi Saham Pilihan Analis untuk Senin (3/3) Usai IHSG Terjun ke 6.270

Bitcoin Menuju US$115.000, Tapi Tangan Tak Terlihat Dealer Bisa Redam Rally

Harga Emas di Pegadaian, Siang Ini Senin 12 Februari 2024, Cek Daftarnya di Sini