Lepas Saham Treasury, Bukit Asam Raih Rp1,95 Triliun
PT Bukit Asam Tbk berhasil
menjual saham treasury dari buyback periode 2013-2015 pada 2
April 2019 dan 8 Mei 2019 senilai Rp1,95 triliun.
Total penjualan saham treasury dari penjualan tersebut sebesar 553,89 juta lembar saham. Ini terdiri 63,17 juta lembar saham dengan harga Rp 4.220 pada 2 April lalu sedangkan pada 8 Mei lalu terjual 490,72 juta lembar saham dengan harga Rp 3.400.
"Penjualan saham treasuari tersebut membuat PT Bukit Asam mendapatkan capital gain sebesar 49 persen dari harga rata-rata pembelian," demikian PT Bukit Asam dalam keterangannya, Jumat (10/5).
Penjualan terbesar saham treasury terjadi pada 8 Mei lalu senilai Rp1,67 triliun melalui mekanisme pasar negosiasi dengan settlement T+0. PT Bukit Asam berhasil menjual saham treasury itu di tengah harga saham PTBA yang turun setelah cum-dividen.
Total penjualan saham treasury dari penjualan tersebut sebesar 553,89 juta lembar saham. Ini terdiri 63,17 juta lembar saham dengan harga Rp 4.220 pada 2 April lalu sedangkan pada 8 Mei lalu terjual 490,72 juta lembar saham dengan harga Rp 3.400.
"Penjualan saham treasuari tersebut membuat PT Bukit Asam mendapatkan capital gain sebesar 49 persen dari harga rata-rata pembelian," demikian PT Bukit Asam dalam keterangannya, Jumat (10/5).
Penjualan terbesar saham treasury terjadi pada 8 Mei lalu senilai Rp1,67 triliun melalui mekanisme pasar negosiasi dengan settlement T+0. PT Bukit Asam berhasil menjual saham treasury itu di tengah harga saham PTBA yang turun setelah cum-dividen.
Perusahaan menyatakan penjualan itu harus dilakukan karena
sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 30/POJK-04/2017, dengan
batas waktu pengalihan saham Tahap I akan berakhir pada Mei 2019.
PT Bukit Asam menyatakan hasil penjualan saham treasury itu akan digunakan perseroan untuk pembiayaan proyek-proyek pengembangan perseroan yang tengah berjalan. Khususnya, demikian perusahaan, adalah untuk proyek gasifikasi yang mendukung program hilirisasi pemerintah.
PT Bukit Asam menyatakan hasil penjualan saham treasury itu akan digunakan perseroan untuk pembiayaan proyek-proyek pengembangan perseroan yang tengah berjalan. Khususnya, demikian perusahaan, adalah untuk proyek gasifikasi yang mendukung program hilirisasi pemerintah.
Komentar
Posting Komentar