Direktur Operasi dan Produksi Timah (TINS) Diberhentikan Sementara, Ada Apa?

  Emiten anggota Holding BUMN Pertambangan MIND ID, PT Timah Tbk (TINS) mengumumkan pemberhentian sementara Direktur Operasi dan Produksi Nur Adi Kuncoro terhitung sejak 13 Oktober 2025. Manajemen TINS tidak menjelaskan secara rinci penyebab pemberhentian Nur Adi Kuncoro dari posisi tersebut. Bila merujuk pada keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Nur Adi Kuncoro diberhentikan dari jabatannya untuk sementara karena terdapat alasan mendesak bagi perusahaan.  "Perusahaan memberikan tugas kepada Direktur Utama PT Timah Tbk sebagai Pelaksana tugas (Plt) Direktur Operasi dan Produksi terhitung sejak tanggal 13 Oktober 2025 sampai dengan ditetapkan pada keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) terdekat," tulis Division Head Corporate Secretary Timah Rendi Kurniawan dalam keterbukaan informasi, Rabu (15/10/2025) malam. Pihak TINS merujuk pada ketentuan Pasal 11 ayat 27 Anggaran Dasar Perseroan bahwa Anggota Direksi sewaktu-waktu dapat diberhentikan unt...

Duterte Ancam Kirim Balik 100 Kontainer Sampah Kanada


Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, memerintahkan agar 100 kontainer sampah busuk yang dibuang ke negaranya pada 2013 dan 2014 lalu dikembalikan ke Kanada.

Juru bicara Duterte memperingatkan Ottawa, jika pihaknya tidak secara resmi menerima pengiriman kembali sampah-sampah itu, Filipina akan membuangnya ke wilayah perairan Kanada.

Tumpukan sampah tersebut dikirimkan oleh perusahaan Kanada ke pelabuhan Filipina. Sampah busuk tersebut salah diberi label sebagai sampah daur ulang.

Kanada beralasan bahwa kumpulan sampah itu akan didaur ulang. Namun, sampah tersebut ternyata terdiri dari popok, koran, dan botol minum yang tidak dapat didaur lagi.
Sebelumnya, Ottawa sempat melakukan perubahan terkait rencana penarikan kembali kontainer sampah tersebut yang akhirnya memicu pertikaian diplomatik Kanada dan Filipina.

Alhasil, Duterte memutuskan untuk menarik duta besarnya dari Ottawa pekan lalu karena Kanada melewatkan batas waktu 15 Mei untuk mengambil kembali sampah-sampah tersebut.

Salvador Panelo selaku juru bicara Duterte mengatakan bahwa presiden telah memerintahkan untuk mencari perusahaan pengiriman yang akan membawa sampah tersebut kembali ke Kanada.

"Jika Kanada tidak menerima sampah itu, kami akan menempatkannya di wilayah perairan atau 12 mil laut dari garis dasar pantai negara mereka," kata Panelo.
Tindakan ini sejalan dengan pidato Duterte pada April lalu, ketika ia mengancam akan secara sepihak mengirim sampah-sampah itu ke Kanada.


Ia menegaskan, "Mari kita bertarung dengan Kanada. Saya akan mendeklarasikan perang melawan Kanada."

Duterte juga membatalkan kontrak militer Filipina bernilai $235 juta atau setara Rp3,3 triliun pada tahun lalu untuk membeli 16 helikopter militer dari pabrik di Kanada.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cermati Rekomendasi Saham Pilihan Analis untuk Senin (3/3) Usai IHSG Terjun ke 6.270

Bitcoin Menuju US$115.000, Tapi Tangan Tak Terlihat Dealer Bisa Redam Rally

Harga Emas di Pegadaian, Siang Ini Senin 12 Februari 2024, Cek Daftarnya di Sini