Direktur Operasi dan Produksi Timah (TINS) Diberhentikan Sementara, Ada Apa?

  Emiten anggota Holding BUMN Pertambangan MIND ID, PT Timah Tbk (TINS) mengumumkan pemberhentian sementara Direktur Operasi dan Produksi Nur Adi Kuncoro terhitung sejak 13 Oktober 2025. Manajemen TINS tidak menjelaskan secara rinci penyebab pemberhentian Nur Adi Kuncoro dari posisi tersebut. Bila merujuk pada keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Nur Adi Kuncoro diberhentikan dari jabatannya untuk sementara karena terdapat alasan mendesak bagi perusahaan.  "Perusahaan memberikan tugas kepada Direktur Utama PT Timah Tbk sebagai Pelaksana tugas (Plt) Direktur Operasi dan Produksi terhitung sejak tanggal 13 Oktober 2025 sampai dengan ditetapkan pada keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) terdekat," tulis Division Head Corporate Secretary Timah Rendi Kurniawan dalam keterbukaan informasi, Rabu (15/10/2025) malam. Pihak TINS merujuk pada ketentuan Pasal 11 ayat 27 Anggaran Dasar Perseroan bahwa Anggota Direksi sewaktu-waktu dapat diberhentikan unt...

Korban Tewas Insiden Pesawat Aeroflot di Rusia Capai 41 Orang


Korban meninggal dalam kecelakaan pesawat Sukhoi Superjet 100 milik maskapai Rusia, Aeroflot, di Bandara Sheremetyevo Moskow mencapai 41 orang. Sedangkan korban luka mencapai 11 orang.

Seperti dilansir Reuters, Senin (6/5), pesawat yang sedang mengangkut 78 orang itu dilaporkan mendarat dengan tidak mulus (hard landing) di bandara dan mesinnya terbakar. Burung besi itu sedang dalam perjalanan menuju kota Murmansk.
Pesawat dengan nomor penerbangan Su-1492 itu sempat mengudara selama sekitar 30 menit, dan meminta kembali karena mengalami gangguan teknis pada pukul 18.02 waktu setempat.

Mereka sempat berputar dua kali sebelum mendarat. Ketika sampai di landasan, saksi menyatakan terdapat serpihan yang masuk ke mesin dan memicu kebakaran.


Saat itu tangki bahan bakar pesawat masih dalam kondisi penuh. Sampai saat ini penyebab kecelakaan itu masih diselidiki.

Pilihan redaksi
www.ptbestprofit.com
www.ptbestprofitfutures.com
www.pt-bestprofit.com



Proses evakuasi sempat mengalami kendala karena dilaporkan sejumlah penumpang memilih menyelamatkan barang bawaan masing-masing.
Sukhoi Superjet 100 adalah pesawat penumpang buatan Rusia yang menjadi simbol kebangkitan industri dirgantara sipil setelah Uni Soviet bubar. Burung besi ini mulai digunakan sejak delapan tahun lalu.

Supaya pesawat itu laku, Rusia memberi imbalan subsidi bagi maskapai dalam negeri yang mau menggunakannya. Aeroflot, yang sempat tertatih-tatih setelah Uni Soviet berakhir, menjadi pengguna terbesar pesawat itu. Mereka juga mengoperasikan armada Boeing dan Airbus.

Beberapa maskapai Meksiko juga menggunakan Sukhoi Superjet 100 untuk penerbangan dalam negeri.

Akan tetapi, pesawat jenis ini diragukan tingkat keamanannya karena pada Desember 2016 lalu sempat dilarang terbang. Keputusan itu diambil setelah ditemukan ada cacat pada bagian ekor.
Tujuh tahun lalu, pesawat itu jatuh di Gunung Salak, Jawa Barat, ketika sedang unjuk kebolehan. Insiden itu menewaskan 45 orang penumpang dan awak.

Dengan kejadian ini, beberapa pihak mendesak supaya Rusia melarang terbang dan tidak membuat pesawat itu lagi. Meski begitu, sejumlah pejabat bidang penerbangan sipil di Rusia menyatakan belum berniat kembali melarang terbang Sukhoi Superjet.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cermati Rekomendasi Saham Pilihan Analis untuk Senin (3/3) Usai IHSG Terjun ke 6.270

Bitcoin Menuju US$115.000, Tapi Tangan Tak Terlihat Dealer Bisa Redam Rally

Harga Emas di Pegadaian, Siang Ini Senin 12 Februari 2024, Cek Daftarnya di Sini