Manajemen Grand Indonesia
akan menutup pusat perbelanjaan itu lebih
awal, yakni jam 15.00 WIB. Padahal biasanya, Grand Indonesia tutup pada pukul
22.00 WIB.
Public Relations Grand Indonesia Annisa Hazarini menjelaskan kebijakan ini
diambil mempertimbangkan perkembangan situasi keamanan saat ini akibat aksi
demonstrasi 22 Mei yang diwarnai insiden.
"Kami melihat perkembangan situasi juga akhirnya kami memutuskan untuk
tutup lebih awal hari ini," katanya
"Kami melihat sudah banyak
tenant yang tutup dan akhirnya kami putuskan Grand Indonesia tutup juga lebih
awal, karena kami juga punya karyawan yang harus dipulangkan," jelasnya.
Ia mengatakan manajemen Grand Indonesia juga meningkatkan keamanan di kawasan
Grand Indonesia sehubungan dengan adanya aksi 22 Mei yang lokasinya tak jauh
dari Grand Indonesia. Akan tetapi, ia menyatakan kondisi di kawasan Grand
Indonesia masih terbilang kondusif hingga saat ini.
"Saat ini baik-baik saja tidak ada masalah, tapi banyak pengalihan arus
lalu lintas saja," terangnya.
Ia belum bisa memastikan operasional Grand Indonesia untuk esok hari usai aksi
22 Mei. Untuk sementara, kebijakan penutupan lebih awal hanya berlaku pada hari
ini.
Ia tidak menampik penutupan
Grand Indonesia lebih awal ini memberikan kerugian pada tenant yang berjualan
di Grand Indonesia.
"Tetapi dalam hal ini kan kami tidak melakukan penutupan secara sepihak.
Kami melihat situasi kondisi di lapangan, kami lihat juga tenant kami punya
kebijakan masing-masing untuk menutup tenant, jadi akhirnya kami putuskan tutup
lebih awal," ujarnya.
Tak hanya Grand Indonesia, Pasar Tanah Abang juga tutup pada hari ini.
Lumpuhnya aktivitas perdagangan di Pasar Tanah Abang membuat para pedagang
kehilangan omzet hingga Rp75 miliar. Jumlah tersebut setara dengan rata-rata
omzet yang diraih pedagang di pasar Tanah Abang sekitar Rp2 juta - Rp3 juta
dalam sehari.
Manajer Promosi Blok A Tanah Abang Hery Supriyatna mengatakan jumlah kios di
Pasar Tanah Abang mencapai 20 ribu-25 ribu. Kios itu tersebar di berbagai
kawasan, yakni Blok A, Blok B, Blok C, Blok F, Blok G, dan Metro.
"Kalau diperhitungkan masing-masing kios itu Rp2 juta-Rp3 juta per hari. Itu
dikalikan saja 25 ribu kios, jadi sekitar Rp75 miliar omzet mereka yang hilang
kalau ditutup," tutur Hery kepada CNNIndonesia.com,
Rabu (22/5).
Sebagai informasi, jumlah tenant di Grand Indonesia sekitar 350 tenant. Namun,
belum bisa diprediksi kerugian akibat penutupan lebih awal ini.
Komentar
Posting Komentar