Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2025

Chandra Daya Investasi (CDIA) Tetapkan Harga IPO Rp 190 per Saham

  PT Chandra Daya Investasi Tbk menetapkan harga penawaran umum saham perdana alias Initial Public Offering (IPO) sebesar Rp 190 per saham.  Ini merupakan batas atas dari harga penawaran awal atau bookbuilding di kisaran Rp 170–Rp 190, yang telah sudah berlangsung pada 19 Juni–24 Juni 2025.  Masa penawaran umum perdana saham CDIA dimulai pada 2 Juli 2025 sampai dengan 7 Juli 2025. Jika tidak ada aral melintang, saham CDIA akan dicatatkan pada 9 Juli 2025 di BEI. Berdasarkan prospektus tambahan yang dirilis pada Selasa (1/7), emiten yang bakal menggunakan kode saham CDIA ini akan menawarkan maksimal 12,48 miliar saham.  Dengan demikian, anak usaha PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) ini berpotensi mengantongi dana segar sebesar Rp 2,37 triliun dari hajatan IPO ini. Nantinya, sekitar Rp 871,75 miliar dari dana IPO akan digunakan CDIA untuk penyetoran modal kepada perusahaan anak yang termasuk dalam pilar bisnis logistik yaitu PT Chandra Shipping Interna...

Cermati Saham Aneka Tambang (ANTM) Usai Peresmian Pabrik Baterai Kendaraan Listrik

  Pembangunan proyek Ekosistem Industri Baterai Kendaraan Terintegrasi di Karawang, Jawa Barat akan menjadi sentimen positif bagi PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) alias Antam.   Meski ini merupakan proyek kolaborasi antara Antam dan Indonesia Battery Corporation (IBC) dengan mitra asing yakni, Ningbo Contemporary Brunp Lygend Co. Ltd (CBL), tetapi pergerakan hilirisasi akan dimulai dari tambang nikel perseroan yang berlokasi di Halmahera Timur. Dari sana bahan setengah jadi akan dikirim ke pabrik baterai kendaraan listrik di Karawang. Di kawasan industri strategis tersebut, IBC bersama CBL sedang membangun pabrik sel baterai berkapasitas awal 6,9 GWh (fase 1) dan akan berkembang ke dalam kapasitas 15 GWh dalam lima tahun. Lini produksi berteknologi mutakhir itu ditargetkan beroperasi pada tahun 2026, memproduksi sel untuk kendaraan listrik dan sistem penyimpanan energi (Battery Energy Storage System/BESS) baik untuk pasar domestik maupun ekspor. Senior Mark...

Harga Saham Blue Chip Melemah Semester I 2025, Mana yang Layak Beli Di Semester II?

  Harga saham blue chip di Bursa Efek Indonesia (BEI) banyak turun pada semester 1 tahun 2025. Untuk semester 2 tahun 2025, saham blue chip apa yang memiliki prospek cerah sebagai sarana investasi? Saham blue chip adalah saham lapis satu yang telah berpengalaman di pasar modal. Saham blue chip biasanya berasal dari perusahaan dengan fundamental yang kuat dan kinerja keuangan bagus serta memiliki kapitalisasi pasar besar mencapai puluhan hingga ratusan triliun rupiah. Di BEI, saham blue chip biasanya menjadi anggota Indeks LQ45. Indeks LQ45 berisi 45 saham paling likuid. Indeks LQ45 tertekan sepanjang semester I-2025. Bahkan, kinerja indeks kumpulan saham paling likuid ini lebih buruk dibandingkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).  Hingga akhir perdagangan Senin (30/6), indeks LQ45 anjlok 6,53% secara year to date . Sementara itu, IHSG hanya melemah 2,15% di selama paruh pertama 2025 ini.  Berdasarkan data Bloomberg, saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) menj...