Direktur Operasi dan Produksi Timah (TINS) Diberhentikan Sementara, Ada Apa?

  Emiten anggota Holding BUMN Pertambangan MIND ID, PT Timah Tbk (TINS) mengumumkan pemberhentian sementara Direktur Operasi dan Produksi Nur Adi Kuncoro terhitung sejak 13 Oktober 2025. Manajemen TINS tidak menjelaskan secara rinci penyebab pemberhentian Nur Adi Kuncoro dari posisi tersebut. Bila merujuk pada keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Nur Adi Kuncoro diberhentikan dari jabatannya untuk sementara karena terdapat alasan mendesak bagi perusahaan.  "Perusahaan memberikan tugas kepada Direktur Utama PT Timah Tbk sebagai Pelaksana tugas (Plt) Direktur Operasi dan Produksi terhitung sejak tanggal 13 Oktober 2025 sampai dengan ditetapkan pada keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) terdekat," tulis Division Head Corporate Secretary Timah Rendi Kurniawan dalam keterbukaan informasi, Rabu (15/10/2025) malam. Pihak TINS merujuk pada ketentuan Pasal 11 ayat 27 Anggaran Dasar Perseroan bahwa Anggota Direksi sewaktu-waktu dapat diberhentikan unt...

Rupiah Spot Menguat 0,15% ke Level Rp 16.347 per Dolar AS, Rabu (26/2)

 

Mata uang rupiah pagi ini dibuka menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di pasar spot setelah sehari sebelumnya ditutup melemah.

Mengutip Bloomberg, Rabu (26/2/2025), rupiah di pasar spot bertambah 24 poin atau menguat 0,15% ke level Rp 16.347 per dolar AS pada pukul 09.01 WIB.

Pada perdagangan Selasa (25/2) rupiah di pasar spot turun 0,57% di level Rp 16.371 per dolar AS. Semetara rupiah di Jisdor Bank Indonesia (BI) melemah 0,07% ke Rp 16.316 per dolar AS.

Sebelumnya, Kepala Ekonom Bank Permata, Josua Pardede mengatakan, pelemahan rupiah akibat sentimen perang dagang yang kembali menguat pasca pemerintahan Donald Trump mempertimbangkan kebijakan lebih ketat untuk menahan impor semi konduktor AS dari China.

Analis Doo Financial Futures, Lukman Leong menambahkan, rupiah juga tertekan di tengah sentimen risk off kekhawatiran seputar tarif Trump terhadap Kanada dan Meksiko. 

Karenanya, rupiah diperkirakan melanjutkan pelemahan pada Rabu (26/2). Sentimen risk off di pasar ekuitas karena penurunan peringkat MSCI saham Indonesia oleh Morgan Stanley diperkirakan juga masih menekan rupiah.

Josua justru berpandangan rupiah akan menguat terbatas. Sejalan ekspektasi penurunan data keyakinan konsumen AS. 

Josua memperkirakan, rupiah di kisaran Rp 16.275–Rp 16.375. Lukman memproyeksi, rupiah di rentang Rp 16.300–Rp 16.450 per dolar AS.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cermati Rekomendasi Saham Pilihan Analis untuk Senin (3/3) Usai IHSG Terjun ke 6.270

Bitcoin Menuju US$115.000, Tapi Tangan Tak Terlihat Dealer Bisa Redam Rally

Harga Emas di Pegadaian, Siang Ini Senin 12 Februari 2024, Cek Daftarnya di Sini