Bursa Asia Dibuka Melemah pada Selasa Tersengat Sentimen Tarif Trump
Bursa Asia-Pasifik dibuka melemah pada hari Selasa, mengikuti kejatuhan Wall Street semalam yang dipicu oleh kekhawatiran terhadap kebijakan tarif Presiden AS Donald Trump.
Sentimen pasar tertekan akibat kebijakan perdagangan tersebut, sementara investor juga mencermati keputusan suku bunga Bank of Korea.
Di Australia, indeks S&P/ASX 200 mengalami penurunan sebesar 0,87%. Sementara itu, di Jepang, indeks Nikkei 225 turun 1,34% dan Topix melemah 0,72%.
Di Korea Selatan, indeks Kospi bergerak 0,5% lebih rendah, sedangkan Kosdaq yang berkapitalisasi kecil turun 0,44%.
Bank sentral Korea Selatan diperkirakan memangkas suku bunga dari 3% menjadi 2,75% dalam upaya merangsang pertumbuhan ekonomi yang melambat.
Won Korea saat ini diperdagangkan pada level 1.431,5 terhadap dolar AS.
Sementara itu, negara tersebut juga menghadapi ketidakpastian politik yang dipicu oleh proses pemakzulan terhadap Presiden Yoon Suk Yeol setelah pemberlakuan darurat militer yang berlangsung singkat pada Desember lalu.
Di Hong Kong, indeks berjangka Hang Seng tercatat berada pada level 22.824, lebih rendah dibandingkan penutupan terakhir indeks HSI di level 23.341,61.
Di pasar AS, indeks saham gagal pulih dari aksi jual yang terjadi pada Jumat lalu. Indeks pasar secara keseluruhan turun 0,5% dan ditutup pada level 5.983,25. Nasdaq Composite mengalami penurunan 1,21% dan berakhir di level 19.286,92.
Sementara itu, Dow Jones Industrial Average justru naik tipis 33,19 poin atau 0,08%, ditutup pada level 43.461,21.
Kekhawatiran terkait perang dagang yang berlanjut terus membebani sentimen pasar.
Trump pada hari Senin mengumumkan bahwa tarif terhadap Kanada dan Meksiko akan mulai diterapkan setelah masa penundaan satu bulan berakhir pada pekan depan.
Komentar
Posting Komentar