Direktur Operasi dan Produksi Timah (TINS) Diberhentikan Sementara, Ada Apa?

  Emiten anggota Holding BUMN Pertambangan MIND ID, PT Timah Tbk (TINS) mengumumkan pemberhentian sementara Direktur Operasi dan Produksi Nur Adi Kuncoro terhitung sejak 13 Oktober 2025. Manajemen TINS tidak menjelaskan secara rinci penyebab pemberhentian Nur Adi Kuncoro dari posisi tersebut. Bila merujuk pada keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Nur Adi Kuncoro diberhentikan dari jabatannya untuk sementara karena terdapat alasan mendesak bagi perusahaan.  "Perusahaan memberikan tugas kepada Direktur Utama PT Timah Tbk sebagai Pelaksana tugas (Plt) Direktur Operasi dan Produksi terhitung sejak tanggal 13 Oktober 2025 sampai dengan ditetapkan pada keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) terdekat," tulis Division Head Corporate Secretary Timah Rendi Kurniawan dalam keterbukaan informasi, Rabu (15/10/2025) malam. Pihak TINS merujuk pada ketentuan Pasal 11 ayat 27 Anggaran Dasar Perseroan bahwa Anggota Direksi sewaktu-waktu dapat diberhentikan unt...

Penjualan ORI027 Tembus Rekor Tertinggi Penerbitan SBN Ritel

 

Dalam beberapa waktu terakhir, permintaan Surat Berharga Negara (SBN) ritel seri ORI027 melesat. Bahkan, telah menggeser rekor penjualan SBN ritel tertinggi, yang saat ini diduduki ORI023 sebesar Rp 28,9 triliun.

"Penjualan ORI027 mencapai Rp 31,5 triliun per Selasa (18/02) pukul 23.59 WIB," ujar Direktur Surat Utang Negara Kementerian Keuangan, Deni Ridwan saat dikonfirmasi Kontan.co.id, Rabu (19/2).

Meski sudah melampaui target indikatif, Deni menegaskan tidak berniat menutup lebih cepat masa pemesanan ORI027 ini. Sehingga, pemesanan masih dibuka hingga hari Kamis tanggal 20 Februari pukul 10.00 WIB.

"Tujuan utamanya adalah untuk memberi kesempatan existing investors yaitu pemilik ORI021 yang jatuh tempo tanggal 15 Februari 2025 untuk bisa re-investasi ke ORI027," katanya.

Sebelumnya, Associate Director Fixed Income Anugerah Sekuritas, Ramdhan Ario Maruto menilai peningkatan penjualan yang terjadi akhir-akhir ini karena seri sebelumnya, yakni ORI021 yang jatuh tempo. Apalagi, ORI027 memiliki penawaran kupon yang lebih besar dengan ORI027-T3 menawarkan kupon 6,65% dan ORI027-T6 sebesar 6,75%.

"Selain itu, di tengah tekanan yang terjadi pada pasar saham maka instrumen surat utang yang lebih terukur risikonya menjadi pilihan," sebutnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cermati Rekomendasi Saham Pilihan Analis untuk Senin (3/3) Usai IHSG Terjun ke 6.270

Bitcoin Menuju US$115.000, Tapi Tangan Tak Terlihat Dealer Bisa Redam Rally

Harga Emas di Pegadaian, Siang Ini Senin 12 Februari 2024, Cek Daftarnya di Sini