Direktur Operasi dan Produksi Timah (TINS) Diberhentikan Sementara, Ada Apa?

  Emiten anggota Holding BUMN Pertambangan MIND ID, PT Timah Tbk (TINS) mengumumkan pemberhentian sementara Direktur Operasi dan Produksi Nur Adi Kuncoro terhitung sejak 13 Oktober 2025. Manajemen TINS tidak menjelaskan secara rinci penyebab pemberhentian Nur Adi Kuncoro dari posisi tersebut. Bila merujuk pada keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Nur Adi Kuncoro diberhentikan dari jabatannya untuk sementara karena terdapat alasan mendesak bagi perusahaan.  "Perusahaan memberikan tugas kepada Direktur Utama PT Timah Tbk sebagai Pelaksana tugas (Plt) Direktur Operasi dan Produksi terhitung sejak tanggal 13 Oktober 2025 sampai dengan ditetapkan pada keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) terdekat," tulis Division Head Corporate Secretary Timah Rendi Kurniawan dalam keterbukaan informasi, Rabu (15/10/2025) malam. Pihak TINS merujuk pada ketentuan Pasal 11 ayat 27 Anggaran Dasar Perseroan bahwa Anggota Direksi sewaktu-waktu dapat diberhentikan unt...

Rupiah Spot Melemah 0,10% ke Level Rp 16.398 per Dolar AS, Kamis (27/2)

 

Mata uang rupiah pagi ini dibuka melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di pasar spot setelah sehari sebelumnya ditutup melemah.

Mengutip Bloomberg, Kamis (27/2/2025), rupiah di pasar spot terpangkas 17 poin atau turun 0,10% ke level Rp 16.398 per dolar AS pada pukul 09.03 WIB.

Pada penutupan perdagangan Rabu (26/2) rupiah spot ditutup di posisi Rp 16.381 per dolar AS, melemah 0,06% dari sehari sebelumnya. 

Dan Pergerakan rupiah di Jisdor Bank Indonesia (BI) juga turun 0,43% secara harian ke posisi Rp 16.387 per dolar AS.

Sebelumnya Pengamat Mata Uang, Ariston Tjendra bilang, pelemahan rupiah tidak terlepas dari sentimen kebijakan tarif Presiden AS Donald Trump yang memberikan dampak negatif untuk pertumbuhan ekonomi.  

Efeknya dapat dilihat dari merosotnya tingkat kepercayaan konsumen AS maupun di dalam negeri.

"Selain itu, peluncuran Danantara juga mungkin menjadi isu negatif ke pasar, karena belum jelas implementasi ke depan," tutur Ariston kemarin.

Analis Doo Financial Futures, Lukman Leong mencermati, rupiah gagal memanfaatkan pelemahan dolar AS. Ia menilai pergerakan rupiah akan berkonsolidasi dengan kecenderungan melemah terbatas pada Kamis (27/2).

Dengan mempertimbangkan faktor eksternal dan risk off di pasar ekuitas domestik, Lukman memproyeksi rupiah akan tertekan di rentang Rp 16.300 sampai Rp 16.400 per dolar AS.

Ariston juga menilai, pergerakan rupiah secara keseluruhan masih dalam tekanan. Ia memproyeksi, rupiah pada perdagangan Kamis (27/2) di kisaran Rp 16.400–Rp 16.430 per dolar AS.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cermati Rekomendasi Saham Pilihan Analis untuk Senin (3/3) Usai IHSG Terjun ke 6.270

Bitcoin Menuju US$115.000, Tapi Tangan Tak Terlihat Dealer Bisa Redam Rally

Harga Emas di Pegadaian, Siang Ini Senin 12 Februari 2024, Cek Daftarnya di Sini