Direktur Operasi dan Produksi Timah (TINS) Diberhentikan Sementara, Ada Apa?

  Emiten anggota Holding BUMN Pertambangan MIND ID, PT Timah Tbk (TINS) mengumumkan pemberhentian sementara Direktur Operasi dan Produksi Nur Adi Kuncoro terhitung sejak 13 Oktober 2025. Manajemen TINS tidak menjelaskan secara rinci penyebab pemberhentian Nur Adi Kuncoro dari posisi tersebut. Bila merujuk pada keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Nur Adi Kuncoro diberhentikan dari jabatannya untuk sementara karena terdapat alasan mendesak bagi perusahaan.  "Perusahaan memberikan tugas kepada Direktur Utama PT Timah Tbk sebagai Pelaksana tugas (Plt) Direktur Operasi dan Produksi terhitung sejak tanggal 13 Oktober 2025 sampai dengan ditetapkan pada keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) terdekat," tulis Division Head Corporate Secretary Timah Rendi Kurniawan dalam keterbukaan informasi, Rabu (15/10/2025) malam. Pihak TINS merujuk pada ketentuan Pasal 11 ayat 27 Anggaran Dasar Perseroan bahwa Anggota Direksi sewaktu-waktu dapat diberhentikan unt...

Wajah Bursa Asia Beragam Rabu (12/6) Pagi, Menanti Data Inflasi China dan India

 

Wajah pasar saham Asia-Pasifik bervariasi pada hari Rabu (12/6), menjelang data inflasi China dan India.

Pedagang di Asia juga akan menantikan keputusan The Fed hari ini waktu setempat, yang akan diumumkan beberapa jam setelah laporan inflasi bulan Mei.

Tingkat inflasi China untuk Mei diperkirakan akan meningkat sebesar 0,4%, sedikit lebih tinggi dari 0,3% yang tercatat pada April.

Sementara itu, tingkat inflasi India juga diperkirakan naik sedikit menjadi 4,89%, menurut jajak pendapat Reuters terhadap para ekonom, sedikit lebih tinggi dari kenaikan 4,83% pada April.

Indeks Nikkei 225 Jepang turun 0,65% pada pembukaannya. Sementara Topix mengalami kerugian lebih besar sebesar 0,7%.

Jepang diperkirakan akan melihat indeks inflasi barang korporatnya naik 2%, laju kenaikan tercepat sejak September 2023.

Namun, Kospi Korea Selatan naik 0,24%, dan Kosdaq yang berkapitalisasi kecil naik 0,84%.

Indeks S&P/ASX 200 Australia turun 0,5%, memperpanjang kerugian dari hari Selasa.

Indeks Hang Seng Hong Kong berada di 18.018, lebih rendah dari penutupan terakhir HSI di 18.176,34. Pada level ini, indeks akan mencapai level terendah sejak 30 April.

Semalam di Wall Street, S&P 500 dan Nasdaq Composite naik ke penutupan tertinggi baru, dipimpin oleh Apple yang melonjak ke rekor tertinggi.

Indeks S&P 500 naik 0,27%, ditutup pada 5.375,32 dan Nasdaq Composite naik 0,88% menjadi 17.343,55. Di sisi lain, Dow Jones Industrial Average turun 0,31%.

Pada hari Selasa, investor tampaknya mengambil keuntungan dari saham Nvidia dan beralih ke Apple, yang baru saja meluncurkan fitur-fitur baru yang dapat memicu gelombang pembaruan iPhone.

Produsen iPhone tersebut mencapai rekor tertinggi baru selama sesi tersebut — yang pertama sejak Desember lalu — melonjak hampir 7,3%. Nvidia kehilangan 0,7%.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cermati Rekomendasi Saham Pilihan Analis untuk Senin (3/3) Usai IHSG Terjun ke 6.270

Bitcoin Menuju US$115.000, Tapi Tangan Tak Terlihat Dealer Bisa Redam Rally

Harga Emas di Pegadaian, Siang Ini Senin 12 Februari 2024, Cek Daftarnya di Sini