Direktur Operasi dan Produksi Timah (TINS) Diberhentikan Sementara, Ada Apa?

  Emiten anggota Holding BUMN Pertambangan MIND ID, PT Timah Tbk (TINS) mengumumkan pemberhentian sementara Direktur Operasi dan Produksi Nur Adi Kuncoro terhitung sejak 13 Oktober 2025. Manajemen TINS tidak menjelaskan secara rinci penyebab pemberhentian Nur Adi Kuncoro dari posisi tersebut. Bila merujuk pada keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Nur Adi Kuncoro diberhentikan dari jabatannya untuk sementara karena terdapat alasan mendesak bagi perusahaan.  "Perusahaan memberikan tugas kepada Direktur Utama PT Timah Tbk sebagai Pelaksana tugas (Plt) Direktur Operasi dan Produksi terhitung sejak tanggal 13 Oktober 2025 sampai dengan ditetapkan pada keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) terdekat," tulis Division Head Corporate Secretary Timah Rendi Kurniawan dalam keterbukaan informasi, Rabu (15/10/2025) malam. Pihak TINS merujuk pada ketentuan Pasal 11 ayat 27 Anggaran Dasar Perseroan bahwa Anggota Direksi sewaktu-waktu dapat diberhentikan unt...

Simak Rekomendasi Saham BBCA, MTEL, JPFA dan GRIA untuk Perdagangan Senin

 

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan memulai perdagangan awal pekan ini, Senin (24/6) dari posisi 6.879,97. Level ini didapat usai IHSG menguat 0,89% pada akhir pekan lalu, Jumat (21/6).

Pengamat Pasar Modal & Founder WH-Project William Hartanto menyoroti IHSG yang melakukan rebound dari level psikologis. Penguatan IHSG berlanjut dan menghasilkan kenaikan niali transaksi hingga mencapai Rp 18 triliun. 

Pelaku pasar pun merespons keluarnya saham PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) dari papan pemantauan khusus atau Full Call Auction (FCA). 

Secara teknikal, IHSG membentuk pola inverted hammer, pola ini mengindikasikan ada sedikit tekanan jual yang mungkin dimanfaatkan oleh pelaku pasar yang sudah melakukan pembelian saham ketika IHSG masih melemah pada Rabu (19/6).

Catatan William, situasi ini bukan berarti IHSG akan langsung melemah kembali. Hanya saja, IHSG juga masih belum mengindikasikan reversal secara penuh. Masih ada resistance pada 6.894 dan 7.000, yang diperkirakan akan terjadi pergerakan konsolidasi terlebih dulu sebelum penguatan lanjutan.

"Memperhatikan masih adanya beberapa resistance penting seperti pada 6.894 dan 7.000, kami memperkirakan IHSG akan bergerak konsolidasi setidaknya selama sepekan ini sebelum melanjutkan penguatan kembali," terang William dalam risetnya, Senin (24/6).

William memproyeksikan IHSG berpotensi bergerak dalam kecenderungan menguat pada rentang 6.721 – 6.894. 

Berikut rekomendasi saham yang secara teknikal menarik dicermati hari ini:

1. PT Bank Central Asia Tbk (BBCA)

Pengujian resistance pada 9.650, setelah breakout akan mengakhiri downtrend dengan target lanjutan pada 10.000.

Rekomendasi: buy on breakout
Support: Rp 9.400
Resistance: Rp 9.650.

2. PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL)

Pergerakan harga membentuk pola inverted head & shoulders, merupakan pola bullish dengan neckline pada 640 (belum terkonfirmasi).

Rekomendasi: buy on breakout
Support: Rp 605
Resistance: Rp 640.

3. PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA)

Telah mengkonfirmasi pembantukan pola bullish flag, merupakan pola bullish dengan neckline pada 1.385 yang kini menjadi support baru.

Rekomendasi: buy
Support: Rp 1.385
Resistance: Rp 1.475.

4. PT Ingria Pratama Capitalindo Tbk (GRIA)

Trend following dengan posisi candlestick menguat di atas MA5 dan MA20; pergerakan konsolidasi sejak penguatan awal tahun, perhatikan batas support pada 182.

Rekomendasi: buy
Support: Rp 182
Resistance: Rp 204.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cermati Rekomendasi Saham Pilihan Analis untuk Senin (3/3) Usai IHSG Terjun ke 6.270

Bitcoin Menuju US$115.000, Tapi Tangan Tak Terlihat Dealer Bisa Redam Rally

Harga Emas di Pegadaian, Siang Ini Senin 12 Februari 2024, Cek Daftarnya di Sini