Direktur Operasi dan Produksi Timah (TINS) Diberhentikan Sementara, Ada Apa?

  Emiten anggota Holding BUMN Pertambangan MIND ID, PT Timah Tbk (TINS) mengumumkan pemberhentian sementara Direktur Operasi dan Produksi Nur Adi Kuncoro terhitung sejak 13 Oktober 2025. Manajemen TINS tidak menjelaskan secara rinci penyebab pemberhentian Nur Adi Kuncoro dari posisi tersebut. Bila merujuk pada keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Nur Adi Kuncoro diberhentikan dari jabatannya untuk sementara karena terdapat alasan mendesak bagi perusahaan.  "Perusahaan memberikan tugas kepada Direktur Utama PT Timah Tbk sebagai Pelaksana tugas (Plt) Direktur Operasi dan Produksi terhitung sejak tanggal 13 Oktober 2025 sampai dengan ditetapkan pada keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) terdekat," tulis Division Head Corporate Secretary Timah Rendi Kurniawan dalam keterbukaan informasi, Rabu (15/10/2025) malam. Pihak TINS merujuk pada ketentuan Pasal 11 ayat 27 Anggaran Dasar Perseroan bahwa Anggota Direksi sewaktu-waktu dapat diberhentikan unt...

Bursa Asia Bervariasi, Pasar Menanti Data dari China dan Jepang

 

Bursa Asia dibuka bervariasi dengan kecenderungan menguat pada hari ini. Jumat (7/6), pukul 08.23 WIB, indeks Nikkei 225 turun 0,08% ke 38.672,43. Sedangkan, indeks Hang Seng menguat 0,46% ke 18.562,48.

Sementara itu, indeks Taiex turun 0,24% menjadi 21.850,77. Sementara itu, Kospi menguat 0,81% ke 2.711,38 dan indeks S&P/ASX 200 naik 0,20% ke 7.837,1.

Di sisi lain, FTSE Straits Times naik 0,24% ke 3.338,8. Sedangkan FTSE Malay terlihat menguat 0,27% ke 1.619,14.

Bursa Asia cenderung menguat karena investor menunggu data ekonomi utama dari China dan Jepang. Selain itu, pasar juga menilai penurunan suku bunga European Central Bank (ECB).

Ekspor China pada bulan Mei 2024 diperkirakan akan melonjak 6% YoY, menurut jajak pendapat para ekonom Reuters, naik dari kenaikan 1,5% yang terlihat pada bulan April.

Impor China juga diperkirakan meningkat 4,2% YoY, lebih lambat dibandingkan kenaikan 8,4% di bulan April.

Jepang juga merilis angka pengeluaran rumah tangga untuk bulan April 2024, sebuah metrik utama untuk menilai apakah “siklus baik” yang diharapkan Bank of Japan berupa kenaikan upah dan harga sedang berlangsung.

Pengeluaran konsumsi bulanan rata-rata per rumah tangga pada bulan April adalah 313.300 yen, naik 3,4% secara nominal dan naik 0,5% secara riil. Hal ini menandai kenaikan pertama dalam belanja rumah tangga riil sejak Februari 2023.

Gaji di bulan April adalah hal yang penting untuk diperhatikan karena kenaikan upah biasanya mulai berlaku pada bulan ini ketika perusahaan-perusahaan Jepang memulai kembali tahun keuangan mereka.

Semalam di AS, pasar masih dalam kisaran terbatas karena para pedagang menantikan laporan nonfarm payrolls bulan Mei yang akan dirilis pada hari Jumat, dengan investor mencari tanda-tanda melemahnya pasar tenaga kerja, yang dapat mendukung penurunan suku bunga dari Federal Reserve.

Indeks S&P 500 ditutup melemah tipis, setelah mencapai level tertinggi intraday sepanjang masa pada hari sebelumnya. Indeks Nasdaq Composite juga melemah 0,09%, dan Dow Jones Industrial Average naik 0,2%.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cermati Rekomendasi Saham Pilihan Analis untuk Senin (3/3) Usai IHSG Terjun ke 6.270

Bitcoin Menuju US$115.000, Tapi Tangan Tak Terlihat Dealer Bisa Redam Rally

Harga Emas di Pegadaian, Siang Ini Senin 12 Februari 2024, Cek Daftarnya di Sini