Warga Palestina Tikam Prajurit Israel di Tepi Barat
Seorang warga Palestina
menusuk satu serdadu Israel hingga
tewas di Tepi Barat. Dia kemudian
mengambil senjata dan melepaskan sejumlah tembakan lantas kabur.
Seperti dilansir Reuters, Senin (18/3), peristiwa itu terjadi di persimpangan Ariel, dekat kompleks pemukiman ilegal Israel. Pelaku menikam seorang prajurit berusia 19 tahun yang identitasnya tidak disebutkan.
Seperti dilansir Reuters, Senin (18/3), peristiwa itu terjadi di persimpangan Ariel, dekat kompleks pemukiman ilegal Israel. Pelaku menikam seorang prajurit berusia 19 tahun yang identitasnya tidak disebutkan.
Pelaku lantas mengambil senapan
serdadu Negeri Zionis itu, lantas melepaskan sejumlah tembakan dan mengenai
tiga kendaraan. Satu penumpang yang merupakan seorang rabi dilaporkan kritis
karena tertembak.
Pelaku lantas mengambil mobil dan kabur. Ketika melintas dia menembak seorang tentara Israel, kemudian lanjut ke arah desa Palestina.
Ini adalah kejadian kesekian kalinya yang terjadi di Tepi Barat. Organisasi perjuangan Palestina, Hamas, memuji pelaku serangan sebagai pembalasan atas kejahatan penjajah Israel.
Bahkan di Jalur Gaza peristiwa itu disebarkan melalui pengeras suara masjid. Anggota Hamas lantas membagikan permen kepada masyarakat.
Pelaku lantas mengambil mobil dan kabur. Ketika melintas dia menembak seorang tentara Israel, kemudian lanjut ke arah desa Palestina.
Ini adalah kejadian kesekian kalinya yang terjadi di Tepi Barat. Organisasi perjuangan Palestina, Hamas, memuji pelaku serangan sebagai pembalasan atas kejahatan penjajah Israel.
Bahkan di Jalur Gaza peristiwa itu disebarkan melalui pengeras suara masjid. Anggota Hamas lantas membagikan permen kepada masyarakat.
Perdana Menteri, Benjamin Netanyahu, menyatakan bakal mengejar pelaku dan ditangkap, kemudian mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Belum diketahui apakah pelaku merupakan anggota organisasi atau bergerak seorang diri. Serangan di Tepi Barat memang marak antara 2015 hingga 2016. Sejak itu gelombang serangan menurun.
Israel mencaplok Tepi Barat sejak Perang 1967. Namun, Palestina tidak mengakui pendudukan itu. Proses perundingan damai antara keduanya juga mandek sejak 2014.
Insiden ini bisa dipolitisasi oleh Netanyahu yang masih
berhasrat maju dalam pemilihan umum. Padahal, dia saat ini dibelit sejumlah
skandal dugaan korupsi.
Komentar
Posting Komentar