Jepang Perketat Aturan Konsumsi Alkohol Bagi Awak Penerbangan
Bestprofit - Maskapai Jepang, All
Nippon Airways (ANA) menyatakan terpaksa menunda salah satu penerbangan dalam
negerinya pada awal pekan ini, setelah salah satu ko-pilot mereka gagal melalui
tes nafas untuk mengukur kadar alkohol. Penyebabnya adalah mereka menerapkan
aturan baru yang lebih ketat bagi para awak penerbangan.
Insiden itu terjadi pada Selasa (19/2) pekan lalu. Seorang ko-pilot ANA yang tidak lolos tes alkohol dijadwalkan untuk menerbangkan pesawat Boeing 777 membawa 322 penumpang dari Kobe, Jepang menuju Bandara Haneda di Tokyo.
Dia gagal dalam uji alkohol melalui napas sebelum keberangkatan, dan mengaku telah mengkonsumsi sekaleng bir dan setengah kaleng minuman berenergi di kamar hotelnya sekitar enam jam sebelum penerbangan, seperti dilansir AFP, Senin (25/2).
Insiden itu terjadi pada Selasa (19/2) pekan lalu. Seorang ko-pilot ANA yang tidak lolos tes alkohol dijadwalkan untuk menerbangkan pesawat Boeing 777 membawa 322 penumpang dari Kobe, Jepang menuju Bandara Haneda di Tokyo.
Dia gagal dalam uji alkohol melalui napas sebelum keberangkatan, dan mengaku telah mengkonsumsi sekaleng bir dan setengah kaleng minuman berenergi di kamar hotelnya sekitar enam jam sebelum penerbangan, seperti dilansir AFP, Senin (25/2).
Pilihan redaksi |
www.ptbestprofit.com |
www.ptbestprofitfutures.com |
www.pt-bestprofit.com |
Alhasil, penerbangan ditunda lebih dari satu jam sampai pilot pengganti ditemukan.
Maskapai ANA menyatakan mereka akan menangani kasus ini
dengan tegas. Peraturan baru ini akan melarang para pilot dan ko-pilot
mengkonsumsi alkohol dalam tenggat 24 jam sebelum bertugas.
Akhir tahun lalu, co-pilot Japan Airlanes (JAL) ditangkap di Inggris dan dipenjara selama 10 bulan, setelah ketahuan mabuk sesaat sebelum penerbangan. Kadar alkohol dalam darahnya mencapai 10 kali lipat dari ambang batas yang dibolehkan.
Dia dilaporkan mengonsumsi dua botol anggur dan lebih dari 1,8 liter bir selama enam jam pada malam sebelum penerbangan.
Akhir tahun lalu, co-pilot Japan Airlanes (JAL) ditangkap di Inggris dan dipenjara selama 10 bulan, setelah ketahuan mabuk sesaat sebelum penerbangan. Kadar alkohol dalam darahnya mencapai 10 kali lipat dari ambang batas yang dibolehkan.
Dia dilaporkan mengonsumsi dua botol anggur dan lebih dari 1,8 liter bir selama enam jam pada malam sebelum penerbangan.
Pihak ANA mengungkapkan kasus pilot mabuk telah menyebabkan
beberapa penundaan penerbangan pada tahun lalu. Sebelum perubahan peraturan
pada bulan Januari ini, Jepang tidak memiliki batas peraturan konsumsi minuman
beralkohol bagi para awak pesawat sebelum penerbangan. Mereka juga tidak pernah
melakukan tes napas sebelumnya.
Komentar
Posting Komentar