Co-Founder dan CPO Sehati,
Abraham Auzan menargetkan alat pendeteksi janin TeleCGT menyasar Bidan Praktek Mandiri (BPM) dan
sejumlah rumah sakit swasta di Indonesia
untuk memasarkan produknya.
"Kami melihat bahwa market swasta juga membutuhkan, di Indonesia ada
sekitar 47.000 hingga 50.000 Bidan Praktek Mandiri (BPM) atau klinik
bidan," ucap Abraham di kantor Sehati, Jakarta Selatan, Jumat (22/3).
Selain itu, Abraham menuturkan setidaknya ada 2.000 rumah sakit swasta yang
juga membutuhkan alat CGT.
"Kemudian, hampir 2000
rumah sakit swasta yang kami lihat sebetulnya membutuhkan karena contohnya di
beberapa rumah sakit swasta itu hanya mempunyai satu atau dua alat CGT dan para
ibu hamil harus mengantri untuk memakai CGT," jelasnya.
Saat ini, TeleCGT telah dipakai di satu kabupaten di daerah Kupang, Nusa
Tenggara Timur dan Sehati berencana untuk merambah ke 5 kabupaten lainnya yaitu
Lombok Timur, Timor Tengah Selatan, Bangkalan, Sumba, dan Alor.
Tak hanya menyasar ke daerah-daerah terpencil di Indonesia, Abraham menuturkan
TeleCGT akan diperkenalkan ke sejumlah negara di Afrika dan Amerika Latin.
Abraham pun menjelaskan bahwa
bulan Maret ini pihaknya telah memproduksi 100 unit TeleCTG. Namun, pihaknya
menargetkan dapat membuat kembali TeleCGT sejumlah 1000 unit di mulai pada
April hingga Juni 2019.
"Sementara ada 100 unit untuk bulan Maret ini. Namun akan dibuat kembali,
1000 unit sampai bulan Juni," pungkasnya.
Alat pendeteksi janin karya anak bangsa ini dibanderol dengan harga Rp15 juta
sampai Rp20 juta.
TeleCTG sendiri merupakan alat pengembangan teknologi dari alat
Cardiotocography (CTG), yang berfungsi untuk mendiagnosa detak dan irama
jantung bayi, memonitor gerakan janin serta mencatat konstraksi ibu hamil.
Alat ini pertama kali diperkenalkan pada Festival South by Southwest (SXSW)
2019 di Austin Texas, AS pertengahan bulan Maret ini.
Chief Technology Officer Sehati, Dondi Sasmita menjelaskan
TeleCGT terhubung dengan sebuah aplikasi yang diberi nama 'Bidan Sehati', guna
memungkinkan Bidan memantau kondisi janin dari minggu ke minggu.
Selain aplikasi 'Bidan Sehati', Sehati juga membuat sebuah aplikasi yang
diperuntukan untuk ibu hamil yaitu Ibu Sehati.
Aplikasi Ibu Sehati kata Dondi, dimaksudkan untuk memberikan informasi dan tips
kehamilan mingguan, jadwal kunjungan ke dokter dan laboraturium, jurnal
elektronik kesehatan ibu serta memberikan layanan berupa menghitung kontraksi.
Komentar
Posting Komentar