Direktur Operasi dan Produksi Timah (TINS) Diberhentikan Sementara, Ada Apa?

  Emiten anggota Holding BUMN Pertambangan MIND ID, PT Timah Tbk (TINS) mengumumkan pemberhentian sementara Direktur Operasi dan Produksi Nur Adi Kuncoro terhitung sejak 13 Oktober 2025. Manajemen TINS tidak menjelaskan secara rinci penyebab pemberhentian Nur Adi Kuncoro dari posisi tersebut. Bila merujuk pada keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Nur Adi Kuncoro diberhentikan dari jabatannya untuk sementara karena terdapat alasan mendesak bagi perusahaan.  "Perusahaan memberikan tugas kepada Direktur Utama PT Timah Tbk sebagai Pelaksana tugas (Plt) Direktur Operasi dan Produksi terhitung sejak tanggal 13 Oktober 2025 sampai dengan ditetapkan pada keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) terdekat," tulis Division Head Corporate Secretary Timah Rendi Kurniawan dalam keterbukaan informasi, Rabu (15/10/2025) malam. Pihak TINS merujuk pada ketentuan Pasal 11 ayat 27 Anggaran Dasar Perseroan bahwa Anggota Direksi sewaktu-waktu dapat diberhentikan unt...

Menengok Gerak Indeks Saham Jepang dan Nilai Tukar Yen Usai Penembakan Mantan PM Shinzo Abe

 

Indeks saham Jepang dan nilai tukar yen sempat mencatat kenaikan sebelum berita penembakan mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe. Namun indeks acuan saham Jepang maupun nilai tukar yen kemudian mengalami tekanan usai peristiwa penembakan tersebut. 

Diketahui, Shinzo Abe terluka parah dalam penembakan di Nara pada Jumat (8/7/2022). Shinzo Abe dilaporkan tak sadarkan diri setelah ditembak ketika sedang berpidato untuk seorang kandidat partainya.  Menurut laporan NHK, Shinzo Abe tidak menunjukkan tanda-tanda vital ketika dibawa ke rumah sakit.

Dilansir dari CNBC International, Jumat (8/7/2022) saham Nikkei 225 naik 0,56 persen dan indeks Topix naik 0,83 persen. Kedua indeks saham acuan ini naik lebih dari 1 persen di awal sesi, tetapi jatuh setelah laporan tentang Shinzo Abe ditembak selama kampanye.

Mata uang yen terakhir diperdagangkan pada 135,60 per dolar AS. Kemudian dini hari, berada di 135,9 per dolar.

Sementara di kawasan Asia Pasifik, S&P/ASX 200 Australia naik 0,57 persen. Kospi Korea Selatan juga bertambah nilai hingga 0,85 persen, sedangkan Nasdaq 0,83 persen lebih tinggi.

Indeks Hang Seng di Hong Kong berada tepat di atas garis datar. Adapun pasar China yang juga mencatat kenaikan. Shanghai Composite meningkat 0,17 persen, sedangkan Shenzhen Componen naik 0,13 persen.

Tapi kekhawatiran kenaikan harga dan perlambatan ekonomi tetap menghantui negara ekonomi terbesar kedua di dunia itu.

"Risiko di luar sana, tentu saja, adalah inflasi yang meningkat dan di atas itu, ada juga risiko resesi yang akan datang," kata Chief Investment Officer DBS Hou Wey Fook kepada CNBC Squawk Box Asia.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cermati Rekomendasi Saham Pilihan Analis untuk Senin (3/3) Usai IHSG Terjun ke 6.270

Bitcoin Menuju US$115.000, Tapi Tangan Tak Terlihat Dealer Bisa Redam Rally

Harga Emas di Pegadaian, Siang Ini Senin 12 Februari 2024, Cek Daftarnya di Sini