Direktur Operasi dan Produksi Timah (TINS) Diberhentikan Sementara, Ada Apa?

  Emiten anggota Holding BUMN Pertambangan MIND ID, PT Timah Tbk (TINS) mengumumkan pemberhentian sementara Direktur Operasi dan Produksi Nur Adi Kuncoro terhitung sejak 13 Oktober 2025. Manajemen TINS tidak menjelaskan secara rinci penyebab pemberhentian Nur Adi Kuncoro dari posisi tersebut. Bila merujuk pada keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Nur Adi Kuncoro diberhentikan dari jabatannya untuk sementara karena terdapat alasan mendesak bagi perusahaan.  "Perusahaan memberikan tugas kepada Direktur Utama PT Timah Tbk sebagai Pelaksana tugas (Plt) Direktur Operasi dan Produksi terhitung sejak tanggal 13 Oktober 2025 sampai dengan ditetapkan pada keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) terdekat," tulis Division Head Corporate Secretary Timah Rendi Kurniawan dalam keterbukaan informasi, Rabu (15/10/2025) malam. Pihak TINS merujuk pada ketentuan Pasal 11 ayat 27 Anggaran Dasar Perseroan bahwa Anggota Direksi sewaktu-waktu dapat diberhentikan unt...

Ingin Saham Terjangkau Investor, Chandra Asri Bakal Stock Split

 

Serta untuk meningkatkan likuiditas perdagangan saham di BEI sehingga diharapkan jumlah investor yang tertarik berinvestasi di perseroan menjadi lebih banyak,” tulis perseroan dalam keterbukaan informasi BEI.

Untuk melakukan aksi korporasi ini, perseroan akan meminta persetujuan pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Jumat, 5 Agustus 2022. Selain itu, perseroan juga akan meminta persetujuan pemegang saham untuk mengubah susunan pengurus perseroan.

Pada penutupan perdagangan saham Jumat, 15 Juli 2022, saham TPIA naik 0,79 persen ke posisi Rp 9.550 per saham. Saham TPIA dibuka turun 25 poin ke posisi Rp 9.450 per saham.

Saham TPIA berada di level tertinggi Rp 9.575 dan terendah Rp 9.400 per saham. Total frekuensi perdagangan 2.013 kali dengan volume perdagangan 33.108 saham. Nilai transaksi Rp 31,5 miliar

Sebelumnya, PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) menawarkan obligasi berkelanjutan IV dengan target dana Rp 8 triliun. Pada 2022, perseroan menawarkan obligasi tahap I Tahun 2022 sebesar Rp 2 triliun.

Mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Rabu (13/7/2022), PT Chandra Asri Petrochemical Tbk menawarkan obligasi itu dalam tiga seri. Untuk seri A berjangka waktu lima tahun, seri B berjangka waktu tujuh tahun, dan obligasi seri C berjangka waktu 10 tahun.

Obligasi ini ditawarkan dengan nilai 100 persen dari jumlah pokok obligasi. Bunga obligasi dibayarkan setiap tiga bulan sesuai tanggal pembayaran bunga obligasi terhitung sejak tanggal emisi.

Pembayaran bunga obligasi pertama akan dilakukan pada 9 November 2022, sedangkan pembayaran bunga obligasi terakhir akan dilakukan pada pelunasan pokok obligasi masing-masing seri obligasi pada 9 Agustus 2027 untuk obligasi seri A. Pada 9 Agustus 2029 untuk obligasi seri B dan pada 9 Agustus 2032 untuk obligasi seri C. Pelunasan obligasi dilakukan penuh pada saat jatuh tempo.

"Dana bersih yang diperoleh perseroan dari hasil obligasi ini setelah dikurangi komisi-komisi, biaya-biaya dan pengeluaran-pengeluaran akan digunakan untuk keperluan modal kerja termasuk di antaranya pembelian bahan baku produksi, biaya operasional untuk kegiatan usaha,” tulis perseroan dalam prospektus singkat.

Adapun obligasi tersebut tidak dijamin dengan jaminan khusus, tetapi dijamin dengan seluruh harta kekayaan perseroan baik barang bergerak dan barang tidak bergerak baik yang telah ada maupun yang akan ada di kemudian hari.

Obligasi tersebut mendapatkan peringkat AA- dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo). Adapun yang bertindak sebagai wali amanat yaitu PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Sedangkan yang bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi obligasi antara lain PT BCA Sekuritas, PT BNI Sekuritas, PT BRI Danareksa Sekuritas, PT DBS Vickers Sekuritas Indonesia, dan PT Mandiri Sekuritas.

Perkiraan Jadwal:

-Masa penawaran awal pada 14-20 Juli 2022

-Perkiraan tanggal efektif pada 29 Juli 2022

-Perkiraan masa penawaran umum pada 2-4 Agustus 2022

-Perkiraan tanggal penjatahan pada 5 Agustus 2022

-Perkiraan tanggal pengembalian uang pemesanan pada 9 Agustus 2022

-Perkiraan tanggal distribusi obligasi secara elektronik pada 9 Agustus 2022

-Perkiraan tanggal pencatatan pada 10 Agustus 2022

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cermati Rekomendasi Saham Pilihan Analis untuk Senin (3/3) Usai IHSG Terjun ke 6.270

Bitcoin Menuju US$115.000, Tapi Tangan Tak Terlihat Dealer Bisa Redam Rally

Harga Emas di Pegadaian, Siang Ini Senin 12 Februari 2024, Cek Daftarnya di Sini