Direktur Operasi dan Produksi Timah (TINS) Diberhentikan Sementara, Ada Apa?

  Emiten anggota Holding BUMN Pertambangan MIND ID, PT Timah Tbk (TINS) mengumumkan pemberhentian sementara Direktur Operasi dan Produksi Nur Adi Kuncoro terhitung sejak 13 Oktober 2025. Manajemen TINS tidak menjelaskan secara rinci penyebab pemberhentian Nur Adi Kuncoro dari posisi tersebut. Bila merujuk pada keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Nur Adi Kuncoro diberhentikan dari jabatannya untuk sementara karena terdapat alasan mendesak bagi perusahaan.  "Perusahaan memberikan tugas kepada Direktur Utama PT Timah Tbk sebagai Pelaksana tugas (Plt) Direktur Operasi dan Produksi terhitung sejak tanggal 13 Oktober 2025 sampai dengan ditetapkan pada keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) terdekat," tulis Division Head Corporate Secretary Timah Rendi Kurniawan dalam keterbukaan informasi, Rabu (15/10/2025) malam. Pihak TINS merujuk pada ketentuan Pasal 11 ayat 27 Anggaran Dasar Perseroan bahwa Anggota Direksi sewaktu-waktu dapat diberhentikan unt...

Kaum Muda Harus Berkontribusi di Industri Kendaraan Listrik


Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Hammam Riza mendorong generasi muda di Indonesia berinovasi menciptakan komponen-komponen kendaraan listrik untuk menyambut industri kendaraan listrik. Indonesia perlu kaum muda guna membangun kemandirian industri otomotif di dalam negeri.

Menurut Hammam, dengan begitu Peraturan Presiden Nomor 55/2019 tentang Percepatan Program Pengembangan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai yang diundangkan pada pada 12 Agustus 2019 akan mudah dijalankan untuk mendongkrak pasar otomotif nasional.

"Harapannya di tengah pesatnya kendaraan listrik hybrid, berbasis baterai, maupun otonom, dapat juga menghadirkan karya anak bangsa. Kemampuan SDM dalam negeri untuk inovasi dengan komponen lokal dapat memacu geliat perkembangan listrik Tanah Air," kata Hammam saat membuka acara Indonesia Electric Motor Show 2019 di gadung Balai Kartini, Jakarta, Rabu (4/9).

Dijelaskan Hammam sumber daya manusia yang berkualitas dan mumpuni, Indonesia diyakini mampu memproduksi kendaraan listrik secara mandiri. Dengan kesiapan ini Indonesia tidak hanya menjadi negara tujuan ekspor pelaku otomotif.

Pilihan redaksi
www.ptbestprofit.com
www.ptbestprofitfutures.com
www.pt-bestprofit.com


"Guna mengoptimalisasi Perpres, kita harus intens membahas kesiapan bangsa untuk masuk era kendaraan listrik. Jadi kita siap dan tidak hanya menjadi pasar saja ke depan," ucap Hammam.
Ibu Kota Baru Penuh Kendaraan Listrik

Hammam menambahkan, Ibu Kota Baru akan disesaki kendaraan listrik dalam beberapa tahun ke depan. Namun untuk mencapai tahap itu tentu harus ditunjang infrastruktur Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU).

"Jadi bayangkan nanti ibu kota baru penuh dengan KBL (Kendaraan Bermotor Listrik). KBL Tidak hanya menjalankan misi penghematan emisi, tapi juga dampak lingkungan. Agar ramah lingkungan sehingga sudah sepatutnya jadi perhatian masyarakat," tutup Hammam.

Ia menambahkan Indonesia Electric Motor Show 2019 yang digelar pada 4-5 September di Balai Kartini dan di Kantor BPPT Serpong pada 7 September diharapkan bisa menjadi tempat edukasi masyarakat mengenai teknologi kendaraan listrik. Sebab menurutnya kendaraan listrik itu penting untuk menjaga kondisi lingkungan tetap bersih.

"Ini untuk memperdalam pemahaman masyarakat Indonesia soal KBL. Kami juga akan konvoi kendaraan listrik dari MH Thamrin ke Serpong nanti hari terakhir pameran. Ini untuk sosialisasi pemanfaatan KBL di Indonesia," tutupnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cermati Rekomendasi Saham Pilihan Analis untuk Senin (3/3) Usai IHSG Terjun ke 6.270

Bitcoin Menuju US$115.000, Tapi Tangan Tak Terlihat Dealer Bisa Redam Rally

Harga Emas di Pegadaian, Siang Ini Senin 12 Februari 2024, Cek Daftarnya di Sini