PT.Bestprofit - Suka cita masyarakat
Tlahuelilpan, negara bagian Hidalgo, Meksiko berubah menjadi horor saat Jumat
(18/1) malam pipa bahan bakar di Meksiko meledak dan 'membunuh' setidaknya 73
orang. Diduga pipa itu pecah dan akhirnya meledak akibat ulah pencuri bahan
bakar.
Isaias Garcia ingat betul betapa orang-orang ramai menyerbu pipa yang bocor
untuk mengisi bahan bakar kendaraan mereka. Saat itu mendapatkan bahan bakar di
pom bensin memang sulit.
Namun tak lama kemudian, sang saksi mata yang berusia 50 tahun itu
menceritakan, ratusan warga yang tengah menampung bahan bakar dari pipa bocor
itu berhamburan ke segara arah. Ledakan terdengar, dan dalam sekejap menyambar
pakaian serta melukai mereka.
"Beberapa orang berlarian, terbakar, dan menjerit," ujar Garcia
seperti dikutip Reuters.
Wartawan lokal, Veronica
Jimenez mennyampaikan hal serupa. Awalnya, ia yang tiba di tempat kejadian
sebelum ledakan terjadi, melihat warga bak 'berpesta.' Ada lebih dari 300 orang
membawa kontainer untuk mengumpulkan bahan bakar dari pipa yang bocor.
"Saya melihat keluarga, ada ibu, ayah, anak-anak. Kondisinya seperti
pesta. Untuk sesaat kita bisa mendengar betapa bahagianya orang-orang yang
datang," katanya kepada Reuters.
Seperti kata Garcia sebelumnya, keceriaan itu lenyap dalam sekejap. Orang-orang
langsung berlarian ke arah berbeda, menangis dan memohon bantuan. Beberapa dari
mereka terbakar.
"Mereka meneriakkan nama-nama suami, saudara lelaki mereka, anggota
keluarga mereka."
Setelah ledakan usai, petugas forensik terlihat memasukkan sisa-sisa tubuh
manusia yang hangus terbakar ke dalam kantong mayat. Ledakan itu menjadi
insiden paling mematikan untuk kecelakaan infrastruktur minyak Meksiko dalam
beberapa tahun terakhir.
Selain 73 orang meninggal, Gubernur Hidalgo Omar Fayad mengatakan masih ada 74
orang terluka akibat ledakan itu. Fayad menuturkan kondisi korban luka semakin
memburuk lantaran sebagian besar tubuhnya terbakar. Ada pula beberapa korban yang
merupakan anak di bawah umur akhirnya dipindahkan ke rumah sakit Galveston,
Texas karena luka bakar yang parah.
Jaksa Agung Hidalgo Raul Arroyo pun mengatakan, 54 mayat dalam kondisi terbakar
sangat parah, sehingga mereka butuh waktu lama untuk identifikasi korban.
Lebih dari 100 orang berkumpul di pusat kebudayaan pada Sabtu sore waktu
setempat. Mereka
berharap mendapat informasi
tentang keluarga yang hilang. Pejabat setempat terus menginformasikan hasil tes
DNA untuk identifikasi dan daftar korban yang dibawa ke rumah sakit.
Presiden Meksiko Lopez Obrador memerintahkan untuk menutup
pipa bahan bakar pada akhir Desember. Tindakan keras Obrador terhadap pencurian
bahan bakar dilakukan untuk mengatasi korupsi di Meksiko. Ia juga ingin
menghentikan kebocoran keran ilegal yang menyedot miliaran dolar dari
perusahaan minyak negara yang dililit utang, Petroleos Mexicanos (Pemex).
Namun, kebijakan itu menyebabkan warga Meksiko Tengah, termasuk Hidalgo,
kekurangan bahan bakar. Media lokal menyebut pada Minggu, lebih dari separuh
pompa bensin tutup.
Kepala Eksekutif Pemex Octavio Romero mengungkapkan ada 10 keran bahan bakar
ilegal di Hidalgo dalam tiga bulan terakhir saja. Namun demikian, baik Romero
maupun Obrador tidak mengatakan kapan rencananya katup ke pipa itu akan
ditutup.
Usai kejadian itu, Obrador berjanji akan memperketat keamanan di bagian
infrastruktur minyak, terutama pipa pecah yang berlokasi tak jauh dari sebuah
kilang minyak besar.
Komentar
Posting Komentar