Kemenperin Bidik Investasi Rp130 T dari Tiga Industri di 2019
PT.Bestprofit -Kementerian Perindustrian membidik investasi Rp130 triliun dari industri kimia,
farmasi dan tekstil
di 2019 ini. Dirjen Industri Kimia, Tekstil dan Aneka (IKTA) Kementerian
Perindustrian Achmad Sigit Dwiwahjono mengatakan optimis target
tersebut bisa dicapai.
Menurutnya, sudah ada beberapa investor yang tertarik untuk ekspansi di industri hulu kimia. "Misal dari Korea Selatan, saat ini masih dalam tahap pembicaraan," katanya seperti dikutip dari website Kementerian Perindustrian, Senin (14/1).
Achmad mengatakan pembicaraan tersebut merupakan tindak lanjut dari investasi yang sudah masuk belakangan kemarin. Beberapa waktu lalu, sejumlah investasi di industri kimia telah masuk.
Menurutnya, sudah ada beberapa investor yang tertarik untuk ekspansi di industri hulu kimia. "Misal dari Korea Selatan, saat ini masih dalam tahap pembicaraan," katanya seperti dikutip dari website Kementerian Perindustrian, Senin (14/1).
Achmad mengatakan pembicaraan tersebut merupakan tindak lanjut dari investasi yang sudah masuk belakangan kemarin. Beberapa waktu lalu, sejumlah investasi di industri kimia telah masuk.
Pilihan redaksi |
www.ptbestprofit.com |
www.ptbestprofitfutures.com |
www.pt-bestprofit.com |
Investasi tersebut, salah satunya dalam bentuk pembangunan
industri petrokimia untuk memproduksi naphta cracker
di Cilegon. Investasi tersebut berasal dari komitmen PT
Lotte Chemical Indonesia yang menggelontorkan dana sebesar US$3,5
miliar.
Investasi tersebut diharapkan bisa menghasilkan naphta cracker sebanyak 2 juta ton per tahun. Selain itu, investasi juga datang dari PT Chandra Asri Petrochemical.
Mereka menyuntik dana hingga US$5,4 miliar, yang di antaranya digunakan untuk memproduksi naphta cracker sebanyak 2,5 juta ton per tahun.
Investasi tersebut diharapkan bisa menghasilkan naphta cracker sebanyak 2 juta ton per tahun. Selain itu, investasi juga datang dari PT Chandra Asri Petrochemical.
Mereka menyuntik dana hingga US$5,4 miliar, yang di antaranya digunakan untuk memproduksi naphta cracker sebanyak 2,5 juta ton per tahun.
Komentar
Posting Komentar