Direktur Operasi dan Produksi Timah (TINS) Diberhentikan Sementara, Ada Apa?

  Emiten anggota Holding BUMN Pertambangan MIND ID, PT Timah Tbk (TINS) mengumumkan pemberhentian sementara Direktur Operasi dan Produksi Nur Adi Kuncoro terhitung sejak 13 Oktober 2025. Manajemen TINS tidak menjelaskan secara rinci penyebab pemberhentian Nur Adi Kuncoro dari posisi tersebut. Bila merujuk pada keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Nur Adi Kuncoro diberhentikan dari jabatannya untuk sementara karena terdapat alasan mendesak bagi perusahaan.  "Perusahaan memberikan tugas kepada Direktur Utama PT Timah Tbk sebagai Pelaksana tugas (Plt) Direktur Operasi dan Produksi terhitung sejak tanggal 13 Oktober 2025 sampai dengan ditetapkan pada keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) terdekat," tulis Division Head Corporate Secretary Timah Rendi Kurniawan dalam keterbukaan informasi, Rabu (15/10/2025) malam. Pihak TINS merujuk pada ketentuan Pasal 11 ayat 27 Anggaran Dasar Perseroan bahwa Anggota Direksi sewaktu-waktu dapat diberhentikan unt...

Pemindai Sidik Jari Ponsel Pintar Berpotensi Dibobol


PT.Bestprofit - Peneliti Amerika Serikat berhasil menciptakan sidik jari buatan yang bisa digunakan untuk meretas pemindai sidik jari di ponsel pintar. Sidik jari buatan ini diciptakan melalui machine learning yang berperan sebagai kunci utama (masterkey).

Peneliti dari Universitas New York dan Universitas Michigan mengklaim machine learning ini bisa membuka satu dari tiga ponsel pintar yang dikunci dengan sidik jari. Mereka menyebut "masterkey" dengan nama "DeepMasterPrints".

Dalam makalah yang dirilis pada Oktober, para penulis mengatakan sidik jari sintetis dapat digunakan oleh musuh untuk meluncurkan serangan yang dapat membahayakan sistem keamanan berbasis sidik jari.

Philip Bontrager, Aditi Roy, Julian Togelius, Nasir Memon dan Arun Ross adalah para peneliti di balik penelitian ini. Mereka mengatakan akar permasalahan dari peretasan ini adalah akibat cara dari pengenalan sidik jari dilakukan.

Sebab, pemindai sidik jari tidak memindai sidik jari secara utuh. Alih-alih, pemindaian sidik jari hanya dilakukan secara parsial.

"Ponsel dan banyak lagi perangkat tidak menangkap seluruh sidik jari Anda. Tidak ada cukup ruang pada perangkat, sehingga mereka menangkap sidik jari parsial yang tidak seaman gambar
penuh," ujar para peneliti.


Pilihan redaksi
www.ptbestprofit.com
www.ptbestprofitfutures.com
www.pt-bestprofit.com

Untuk setiap jari yang disimpan sebagai ganti kata sandi, perangkat menyimpan banyak gambar. Jika seseorang kemudian menggunakan jari mereka untuk membuka kunci perangkat itu, maka mereka hanya perlu mencocokkan salah satu gambar sidik jari parsial pada sistem keamanannya.
"Jika Anda menyimpan gambar untuk tiga jari Anda, perangkat mungkin menyimpan sekitar 30 sidik jari parsial. Dengan MasterPrints Anda hanya perlu membuat lima atau sepuluh sidik jari," kata peneliti, seperti dikutip CNBC.

Di sisi lain, para peneliti mengatakan bahwa temuan mereka bisa menjadi ancaman potensial bagi sistem keamanan. Oleh karena itu, para peneliti menyarankan agar para pengembang meningkatkan keamanan pemindai sidik jari untuk membentengi diri dari serangan.

"Penelitian dalam menilai kerentanan dalam sistem pengenalan sidik jari sebagai perlombaan senjata konstan antara memperbaiki kerentanan dan menemukan kerentanan baru. Penting bagi para peneliti untuk menyelidiki kerentanan baru sehingga celah dapat diperbaiki".

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cermati Rekomendasi Saham Pilihan Analis untuk Senin (3/3) Usai IHSG Terjun ke 6.270

Bitcoin Menuju US$115.000, Tapi Tangan Tak Terlihat Dealer Bisa Redam Rally

Harga Emas di Pegadaian, Siang Ini Senin 12 Februari 2024, Cek Daftarnya di Sini