Direktur Operasi dan Produksi Timah (TINS) Diberhentikan Sementara, Ada Apa?

  Emiten anggota Holding BUMN Pertambangan MIND ID, PT Timah Tbk (TINS) mengumumkan pemberhentian sementara Direktur Operasi dan Produksi Nur Adi Kuncoro terhitung sejak 13 Oktober 2025. Manajemen TINS tidak menjelaskan secara rinci penyebab pemberhentian Nur Adi Kuncoro dari posisi tersebut. Bila merujuk pada keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Nur Adi Kuncoro diberhentikan dari jabatannya untuk sementara karena terdapat alasan mendesak bagi perusahaan.  "Perusahaan memberikan tugas kepada Direktur Utama PT Timah Tbk sebagai Pelaksana tugas (Plt) Direktur Operasi dan Produksi terhitung sejak tanggal 13 Oktober 2025 sampai dengan ditetapkan pada keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) terdekat," tulis Division Head Corporate Secretary Timah Rendi Kurniawan dalam keterbukaan informasi, Rabu (15/10/2025) malam. Pihak TINS merujuk pada ketentuan Pasal 11 ayat 27 Anggaran Dasar Perseroan bahwa Anggota Direksi sewaktu-waktu dapat diberhentikan unt...

Menko Darmin Akui Bunga Utang RI Lebih Tinggi dari Malaysia


PT.Bestprofit - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengakui tingkat suku bunga surat utang (obligasi) Indonesia bertenor 10 tahun saat ini lebih tinggi dari beberapa negara tetangga di kawasan Asia Tenggara (ASEAN).

"Obligasi Indonesia lebih tinggi bunganya daripada Malaysia dan Thailand," ucap Darmin di Istana Negara, Selasa (29/1).

Meski begitu, ia menilai ada faktor-faktor tertentu yang membuat tingkat bunga utang Indonesia lebih tinggi dari sesama negara tetangga. Namun, ia enggan merinci faktor tersebut. "Setiap negara itu tidak sama cara menghitung (tingkat bunga) obligasinya," katanya.

Di sisi lain, Darmin memastikan tingkat bunga utang Indonesia yang tinggi tidak mengkhawatirkan. Tingginya tingkat bunga surat utang suatu negara, menurut dia, tidak mempengaruhi rasio penggunaan utang. Sebab, hal ini merujuk pada nilai Produk Domestik Bruto (PDB) masing-masing negara.

Berdasarkan data Asian Bonds Online, tingkat bunga utang Indonesia tercatat sebesar 8,12 persen. Sementara bunga utang Filipina 6,47 persen, Vietnam 4,88 persen, Malaysia sebesar 4,07 persen, Thailand 2,27 persen, dan Singapura 2,21 persen.

Pilihan redaksi
www.ptbestprofit.com
www.ptbestprofitfutures.com
www.pt-bestprofit.com



Sebelumnya pada Senin (28/1), Rizal ramli melalui akun media sosial menyebar informasi Indonesia akan menarik utang sebesar US$2 miliar dengan yieldatau imbal hasil atau yield 11,625 persen.
Rizal mengatakan yield tersebut merupakan yang tertinggi di kawasan. "Penguatan rupiah didukung oleh peningkatan pinjaman dengan bunga super tinggi!! Kreditor pesta pora. Rakyat semakin terbebani. Menkeu semakin ngawur," katanya.

Namun tak berapa lama kemudian, Rizal kemudian meminta maaf atas informasi tersebut. Permintaan disampaikan karena ternyata besaran utang dan yieldyang ia sebut ternyata dikeluarkan pada 2009 lalu.

Meskipun meminta maaf atas kesalahannya tersebut, Rizal tetap bersikukuh ada yang salah dengan yield surat utang pemerintah. Menurutnya, yield surat utang pemerintah terbaru masih 8,5 persen, jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan Vietnam yang hanya 5-6 persen. Rizal juga mengatakan secara substansi utang dan bunga yang ia sampaikan benar.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cermati Rekomendasi Saham Pilihan Analis untuk Senin (3/3) Usai IHSG Terjun ke 6.270

Bitcoin Menuju US$115.000, Tapi Tangan Tak Terlihat Dealer Bisa Redam Rally

Harga Emas di Pegadaian, Siang Ini Senin 12 Februari 2024, Cek Daftarnya di Sini