Direktur Operasi dan Produksi Timah (TINS) Diberhentikan Sementara, Ada Apa?

  Emiten anggota Holding BUMN Pertambangan MIND ID, PT Timah Tbk (TINS) mengumumkan pemberhentian sementara Direktur Operasi dan Produksi Nur Adi Kuncoro terhitung sejak 13 Oktober 2025. Manajemen TINS tidak menjelaskan secara rinci penyebab pemberhentian Nur Adi Kuncoro dari posisi tersebut. Bila merujuk pada keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Nur Adi Kuncoro diberhentikan dari jabatannya untuk sementara karena terdapat alasan mendesak bagi perusahaan.  "Perusahaan memberikan tugas kepada Direktur Utama PT Timah Tbk sebagai Pelaksana tugas (Plt) Direktur Operasi dan Produksi terhitung sejak tanggal 13 Oktober 2025 sampai dengan ditetapkan pada keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) terdekat," tulis Division Head Corporate Secretary Timah Rendi Kurniawan dalam keterbukaan informasi, Rabu (15/10/2025) malam. Pihak TINS merujuk pada ketentuan Pasal 11 ayat 27 Anggaran Dasar Perseroan bahwa Anggota Direksi sewaktu-waktu dapat diberhentikan unt...

Rupiah 'Gagah Perkasa' ke Rp14.049 per Dolar AS


PT.Bestprofit - Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.049 per dolar AS pada perdagangan pasar spot Selasa pagi (8/1). Posisi ini menguat 34 poin atau 0,24 persen dari Senin (7/1) di Rp14.082 per dolar AS.

Di kawasan Asia, rupiah menguat bersama peso Filipina 0,15 persen, ringgit Malaysia 0,09 persen, dan won Korea Selatan 0,02 persen.

Sementara, mata uang Asia lainnya justru bersandar di zona merah. Dolar Singapura melemah 0,01 persen, yen Jepang minus 0,01 persen, dolar Hong Kong minus 0,03 persen, dan baht Thailand 0,11 persen.
Begitu pula dengan mata uang utama negara maju, mayoritas melemah dari mata uang Negeri Paman Sam. Franc Swiss melemah 0,03 persen, euro Eropa minus 0,09 persen, rubel Rusia minus 0,16 persen, dan dolar Australia minus 0,16 persen.

Hanya dolar Kanada dan poundsterling Inggris yang bersandar di zona hijau dengan penguatan masing-masing 0,05 persen dan 0,01 persen dari dolar AS.

Analis Asia Tradepoint Futures Andri Hardianto memperkirakan rupiah akan bergerak di rentang
Rp13.940-14.100 per dolar AS dengan kecenderungan menguat pada hari ini. Sebab, sentimen positif dari global, regional, dan domestik diperkirakan masih ada.
Dari global, sentimen pernyataan bank sentral AS, The Federal Reserve yang tidak begitu agresif dalam menaikkan tingkat bunga acuan (dovish) masih akan berpengaruh pada pergerakan rupiah.

Lalu, dari regional, ada penguatan mata uang China yang ikut menggerakkan rupiah. Kemudian, dari domestik, ada topangan yang cukup kuat dari fundamental ekonomi Indonesia, khususnya inflasi rendah di 3,13 persen.

"Ada pula penantian pelaku pasar terhadap risalah rapat FOMC Meeting (rapat The Fed) pada Rabu mendatang," ucapnya

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cermati Rekomendasi Saham Pilihan Analis untuk Senin (3/3) Usai IHSG Terjun ke 6.270

Bitcoin Menuju US$115.000, Tapi Tangan Tak Terlihat Dealer Bisa Redam Rally

Harga Emas di Pegadaian, Siang Ini Senin 12 Februari 2024, Cek Daftarnya di Sini