Daftar Harga Emas Antam Hari Ini (20/11): Naik Rp 21.000 Jadi Rp 2.364.000 Per Gram

  Harga emas batangan bersertifikat Antam keluaran Logam Mulia PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) melonjak pada Kamis (20/11/2025).  Mengutip situs Logam Mulia, harga pecahan satu gram emas Antam berada di Rp 2.364.000. Harga emas Antam itu melonjak Rp 21.000 jika dibandingkan dengan harga pada Rabu (19/11/2025) yang berada di level Rp 2.343.000 per gram. Sementara harga buyback emas Antam berada di level Rp 2.225.000 per gram. Harga tersebut melonjak Rp 21.000 jika dibandingkan dengan harga buyback pada Rabu (19/11/2025) yang ada di Rp 2.204.000 per gram. Berikut harga emas batangan Antam dalam pecahan lainnya per Kamis (20/11/2025) dan belum termasuk pajak: Harga emas 0,5 gram: Rp 1.232.000 Harga emas 1 gram: Rp 2.364.000 Harga emas 5 gram: Rp 11.595.000 Harga emas 10 gram: Rp 23.135.000 Harga emas 25 gram: Rp 57.712.000 Harga emas 50 gram: Rp 115.345.000 Harga emas 100 gram: Rp 230.612.000 Harga emas 250 gram: Rp 576.265.000 Har...

Meski B2B, Danantara Sebaiknya Menimbang-nimbang Sebelum Terlibat di Merger GOTO-Grab

 

Kabar merger PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) dan Grab masih bergulir. Meski pihak GOTO menyebut belum ada kesepakatan. 

Kabar terbaru, beredar kabar bahwa ada tawaran golden share untuk Danantara terkait merger itu. Mengutip Financial Times, Kamis (13/11) GOTO dan Grab dikabarkan sedang bernegosiasi untuk menawarkan golden share kepada Danantara.

Belum ada konfirmasi resmi terkait itu. Tapi sebelumnya Chief Investment Officer (CIO) Danantara, Pandu Patria Sjahrir menegaskan, potensi keterlibatan Danantara dalam rencana merger antara PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) dan Grab sepenuhnya akan mengikuti prinsip business to business (B2B).

“Pemerintah juga sudah memberikan masukan, kita pasti mengikuti. Tapi yang paling penting unsur B2B-nya," kata Pandu usai peluncuran Bulan Fintech Nasional (BFN) 2025, Senin (11/11/2025).

Menurut dia, Danantara pada dasarnya mendukung langkah strategis yang memiliki potensi keuntungan komersial yang jelas. “Nantinya kita pasti akan support, tapi kita lihat. Karena yang penting juga dari sisi commercial return harus ada," lanjutnya.

Sementara Trubus Rahadiansyah, pakar kebijakan publik dari Universitas Trisakti menjelaskan, pemerintah sebailknya tidak perlu ikut campur dalam aksi korporasi kedua aplikator, yang sahamnya sebagian besar dikuasai investor asing.

Apalagi Danantara berasal dari dividen BUMN, maka kata Trubus. “Danantara berasal dari uang publik yang harus dipertanggungjawabkan kepada publik. Aksi korporasi Grab dan GOTO tidak memberikan manfaat terhadap kepentingan publik secara luas," ujar Trubus, dalam keterangannya, Rabu (13/110.

Jika Danantara menjadi pemegang saham GOTO dan Grab, menurut Trubus akan terjadi kerancuan di masyarakat. Bila  investasi di Grab dan GOTO mengalami kerugian, siapa yang akan bertanggung jawab?

Trubus menyarankan pemerintah dan Danantara melakukan investasi di perusahaan yang berdampak besar bagi publik.  Antara lain penambahan kapasitas kilang pengolahan bahan bakar minyak (BBM).  Danantara juga dapat melakukan investasi pembangunan pembangkit tenaga listrik berbasis sampah.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bitcoin Menuju US$115.000, Tapi Tangan Tak Terlihat Dealer Bisa Redam Rally

Harga Emas di Pegadaian, Siang Ini Senin 12 Februari 2024, Cek Daftarnya di Sini

Cermati Rekomendasi Saham Pilihan Analis untuk Senin (3/3) Usai IHSG Terjun ke 6.270