Direktur Operasi dan Produksi Timah (TINS) Diberhentikan Sementara, Ada Apa?

  Emiten anggota Holding BUMN Pertambangan MIND ID, PT Timah Tbk (TINS) mengumumkan pemberhentian sementara Direktur Operasi dan Produksi Nur Adi Kuncoro terhitung sejak 13 Oktober 2025. Manajemen TINS tidak menjelaskan secara rinci penyebab pemberhentian Nur Adi Kuncoro dari posisi tersebut. Bila merujuk pada keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Nur Adi Kuncoro diberhentikan dari jabatannya untuk sementara karena terdapat alasan mendesak bagi perusahaan.  "Perusahaan memberikan tugas kepada Direktur Utama PT Timah Tbk sebagai Pelaksana tugas (Plt) Direktur Operasi dan Produksi terhitung sejak tanggal 13 Oktober 2025 sampai dengan ditetapkan pada keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) terdekat," tulis Division Head Corporate Secretary Timah Rendi Kurniawan dalam keterbukaan informasi, Rabu (15/10/2025) malam. Pihak TINS merujuk pada ketentuan Pasal 11 ayat 27 Anggaran Dasar Perseroan bahwa Anggota Direksi sewaktu-waktu dapat diberhentikan unt...

Awal Pekan Kelabu, IHSG Rontok di Pembukaan Perdagangan

 

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengawali perdagangan Senin (1/9/2025) dengan pelemahan tajam.

IHSG dibuka anjlok 2,69% atau turun 210,39 poin ke level 7.620,10. Selang beberapa menit kemudian, pelemahan semakin dalam hingga menyentuh 3,52%.

Tekanan jual terjadi di tengah eskalasi aksi demonstrasi yang kian meluas sejak pekan lalu.

Nilai transaksi tercatat mencapai Rp 6,72 triliun, melibatkan 94,74 juta saham dalam 629,49 ribu kali transaksi. Dari seluruh saham yang diperdagangkan, sebanyak 612 saham melemah, 45 saham menguat, dan 37 saham stagnan.

Di tengah gejolak pasar, manajemen Bursa Efek Indonesia (BEI) pagi ini mengundang media untuk memberikan keterangan resmi.

Agenda tersebut rencananya juga menghadirkan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, perwakilan Bank Indonesia (BI), serta perwakilan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Secara teknikal, Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menilai pelemahan ini masih bagian dari struktur gelombang IHSG.

“Meskipun terkoreksi, IHSG berpotensi hanya menguji area 7.691–7.753 terlebih dahulu sebelum kembali menguat menuju 8.017–8.102,” ungkapnya dalam riset harian, Senin (1/9/2025).

Dengan demikian, Herditya memperkirakan level support IHSG berada di rentang 7.731 dan 7.680, sementara resistance di level 7.858 dan 8.008.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cermati Rekomendasi Saham Pilihan Analis untuk Senin (3/3) Usai IHSG Terjun ke 6.270

Bitcoin Menuju US$115.000, Tapi Tangan Tak Terlihat Dealer Bisa Redam Rally

Harga Emas di Pegadaian, Siang Ini Senin 12 Februari 2024, Cek Daftarnya di Sini