Direktur Operasi dan Produksi Timah (TINS) Diberhentikan Sementara, Ada Apa?

  Emiten anggota Holding BUMN Pertambangan MIND ID, PT Timah Tbk (TINS) mengumumkan pemberhentian sementara Direktur Operasi dan Produksi Nur Adi Kuncoro terhitung sejak 13 Oktober 2025. Manajemen TINS tidak menjelaskan secara rinci penyebab pemberhentian Nur Adi Kuncoro dari posisi tersebut. Bila merujuk pada keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Nur Adi Kuncoro diberhentikan dari jabatannya untuk sementara karena terdapat alasan mendesak bagi perusahaan.  "Perusahaan memberikan tugas kepada Direktur Utama PT Timah Tbk sebagai Pelaksana tugas (Plt) Direktur Operasi dan Produksi terhitung sejak tanggal 13 Oktober 2025 sampai dengan ditetapkan pada keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) terdekat," tulis Division Head Corporate Secretary Timah Rendi Kurniawan dalam keterbukaan informasi, Rabu (15/10/2025) malam. Pihak TINS merujuk pada ketentuan Pasal 11 ayat 27 Anggaran Dasar Perseroan bahwa Anggota Direksi sewaktu-waktu dapat diberhentikan unt...

Bursa Asia Memerah di Tengah Ketegangan Timur Tengah Rabu (2/10), Nikkei Turun 1,4%

 

Pasar Asia-Pasifik dibuka melemah pada Rabu (2/10) pagi, mengikuti awal bulan perdagangan yang buruk di Wall Street.

Indeks-indeks utama mengalami penurunan di tengah meningkatnya ketegangan di Timur Tengah.

Indeks S&P/ASX 200 Australia dibuka turun 0,3%. Sementara Nikkei 225 Jepang memulai hari perdagangan dengan penurunan 1,4%.

Indeks Kospi Korea Selatan juga turun 1% pada pembukaan perdagangan. Sedangkan indeks Kosdaq yang terdiri dari saham-saham berkapitalisasi kecil mengalami penurunan 0,8%.

Indeks Futures Hang Seng Hong Kong berada pada level 20.768, lebih rendah dibandingkan penutupan terakhir di angka 21.133,68.

Sementara itu, pasar di China Daratan ditutup pada hari Rabu dan akan tetap libur sepanjang minggu karena perayaan liburan Golden Week.

Para pedagang di Asia juga tengah memantau data inflasi konsumen dari Korea Selatan. Indeks harga konsumen negara tersebut naik 1,6% pada bulan September dibandingkan tahun sebelumnya.

Data ini dirilis pada Rabu pagi dan tidak sesuai dengan ekspektasi para ekonom yang disurvei oleh Reuters, yang memperkirakan angka inflasi sebesar 1,9%.

Di Amerika Serikat, semalam, Dow Jones Industrial Average turun lebih dari 173 poin, S&P 500 dan Nasdaq Composite masing-masing turun 0,93% dan 1,53%.

Harga minyak dan Indeks Volatilitas CBOE melonjak setelah Iran menembakkan rudal balistik ke Israel.

Serangan ini terjadi setelah Israel memulai operasi darat ke Lebanon di tengah meningkatnya ketegangan dengan kelompok militan Hizbullah yang didukung oleh Iran.

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengatakan bahwa serangan rudal Iran gagal dan berjanji untuk membalasnya.

"Iran membuat kesalahan besar malam ini — dan mereka akan membayar harganya," katanya, menurut NBC News, seraya menambahkan bahwa "rezim di Iran tidak memahami tekad kami untuk membela diri dan tekad kami untuk membalas serangan terhadap musuh-musuh kami."

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cermati Rekomendasi Saham Pilihan Analis untuk Senin (3/3) Usai IHSG Terjun ke 6.270

Bitcoin Menuju US$115.000, Tapi Tangan Tak Terlihat Dealer Bisa Redam Rally

Harga Emas di Pegadaian, Siang Ini Senin 12 Februari 2024, Cek Daftarnya di Sini