S&P 500 Turun Lebih Dari 1% Menjadi Ditutup Di Bawah Level 4.200 Untuk Pertama Kalinya Sejak Mei
S&P 500 jatuh ke level terendah sejak Juni pada hari Rabu (25/10) setelah hasil kuartalan yang mengecewakan dari perusahaan induk Google, Alphabet, dan kenaikan suku bunga.
Indeks acuan turun 1,3%, menembus level penting 4,200 yang banyak diawasi oleh analis grafik. Kerugian saham meningkat selama sesi tersebut setelah saham acaun menembus level tersebut. Indeks Nasdaq Composite kehilangan 2,3% dan berada di jalur menuju hari terburuknya pada 21 Februari, ketika indeks merosot 2,5%. Dow Jones Industrial Average turun 79 poin, atau 0,2%.
Saham Alphabet anjlok lebih dari 9% karena bisnis cloud-nya meleset dari perkiraan para analis, menutupi pertumbuhan pendapatan dan laba yang kuat. Penurunan saham Alphabet menempatkannya pada laju penurunan terburuk sejak Maret 2020. Sektor jasa komunikasi S&P 500 merosot 5,8%, berada di jalur menuju hari terburuk sejak Februari 2022.
Sementara itu, saham raksasa teknologi sejenis Apple dan Amazon, masing-masing turun 1,4% dan hampir 6%. Amazon akan melaporkan hasil kuartal ketiga setelah bel penutupan pada hari Kamis.
Meskipun pendapatan perusahaan tetap menjadi fokus investor minggu ini, investor juga terus memperhatikan imbal hasil, karena imbal hasil berada di dekat level tertinggi dalam beberapa tahun. Imbal hasil acuan Treasury 10-tahun naik 11 basis poin menjadi 4,954%. Ini diperdagangkan di atas 5% pada awal minggu, yang mengguncang investor dan menekan saham-saham teknologi.
Komentar
Posting Komentar