Pemerintah Tambah 4 Rute Baru Tol Laut Tahun Ini
Direktorat Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan menambah empat trayek atau rute baru tol laut karena dianggap berhasil menurunkan disparitas harga antara wilayah Indonesia bagian barat dan timur.
Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Capt. Antoni Arif Priyadi mengungkapkan selama ini wilayah Indonesia timur mengalami disparitas harga yang cukup tinggi. Hal itu disebabkan oleh tingginya biaya distribusi logistik dari daerah produsen ke daerah tersebut.
"Untuk tahun 2021 ini, Ditjen Hubungan Laut menambah empat trayek baru sehingga keseluruhan menjadi 30 trayek. Melibatkan 106 pelabuhan, yang terdiri atas 9 pelabuhan pangkal dan 97 pelabuhan singgah," ujarnya seperti dikutip Antara, Rabu (17/2).
Antoni menjelaskan penetapan rute tersebut berdasarkan Instruksi Presiden (Inpres) No. 9 Tahun 2020 tentang Percepatan Pembangunan Kesejahteraan di Provinsi Papua dan Papua Barat.
Dia juga berharap kehadiran trayek baru ini menjadi sarana untuk memasarkan produksi lokal berupa hasil pertanian atau perkebunan serta hasil perikanan untuk diangkut melalui kapal ini ke tujuan pasar yang lebih menguntungkan.
Keberadaan rute tol laut tersebut juga diyakini akan membuka pelabuhan-pelabuhan baru, di antaranya Kokas di Kabupaten Fak Fak, Korido di Kabupaten Supriori dan Depapre di Kabupaten Jayapura dalam rangka Ships Promote the Trade.
"Dengan adanya rute tol laut di wilayah Papua tersebut diharapkan mampu meningkatkan kemampuan layanan pelabuhan sehingga dapat memperlancar arus barang, menurunkan biaya logistik dan meningkatkan pemerataan di daerah," jelasnya.
Lebih lanjut Antoni menuturkan awalnya rute tol laut hanya dua trayek pada 2015. Seiring berjalannya waktu, trayek terus bertambah yakni enam trayek baru pada 2016, dan bertambah lagi menjadi 13 trayek pada 2017. Kemudian, pada 2018 jumlahnya bertambah lagi menjadi 18 trayek, pada 2019 menjadi 20 trayek dan 2020 naik menjadi 26 trayek.
Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, daerah yang dilewati tol laut telah menikmati penurunan harga barang antara 20-30 persen.
Data tersebut juga menggambarkan bahwa program tol laut telah mengurangi disparitas harga yang selama ini menjerat masyarakat terutama di wilayah Indonesia timur serta daerah tertinggal, terpencil, terluar, dan perbatasan (3TP).
Menurut Antoni pelayaran yang berkesinambungan, tetap dan teratur melalui penyelenggaraan angkutan barang di laut ke seluruh wilayah Indonesia jadi kunci untuk membantu Indonesia bagian timur terbebas dari disparitas harga.
Hal ini terjawab dengan dilakukannya penambahan rute baru tol laut dengan kode T-19 di Papua yang dilayani oleh penugasan kapal milik PT Pelni yaitu Kapal Logistik Nusantara 2.
Kabupaten Merauke melalui Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Merauke telah mengawali 2021 dengan dibukanya tol laut trayek T-19 yang melakukan pengiriman bahan pokok penting dari utara Papua ke selatan Papua tersebut.
Komentar
Posting Komentar