Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2021

Uni Eropa Sepakat Sanksi Militer Myanmar karena Kudeta

  Uni Eropa  sepakat untuk menjatuhkan sanksi kepada militer  Myanmar sebagai respons atas  kudeta yang mereka gencarkan pada 1 Februari lalu. "Kami sepakat untuk menjatuhkan sanksi terhadap militer yang bertanggung jawab atas kudeta dan kepentingan ekonomi mereka," ujar Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Josep Borrell, sebagaimana dikutip AFP , Senin (22/2). Ia kemudian berkata, "Semua bantuan finansial langsung dari sistem pembangunan kita untuk program reformasi pemerintahan [Myanmar] ditangguhkan." Meski demikian, Borrell memastikan bahwa Uni Eropa tidak akan memutus hubungan dagang dengan Myanmar karena akan berdampak pada masyarakat umum di negara tersebut. Tak hanya Uni Eropa, Perserikatan Bangsa-Bangsa juga berencana menjatuhkan sanksi atas militer Myanmar yang melancarkan kudeta pada awal bulan ini. Myanmar terus menjadi sorotan dunia setelah dan mengumumkan kudeta pada 1 Februari lalu. Selain Suu Kyi, Tatmadaw menahan sejumlah pe...

Thailand Bebaskan Petani Tanam Ganja untuk Pengobatan

  Pemerintah  Thailand mulai mempromosikan ganja sebagai tanaman yang bisa dibudidayakan untuk keperluan pengobatan.   Mereka juga mengizinkan petani yang menanamnya bisa menjual hasil panennya untuk mendapatkan pemasukan. "Setiap orang punya hak menanam ganja untuk keperluan medis dan menjadi mitra bagi rumah sakit daerah," kata Wakil Juru Bicara Pemerintah Thailand, Traisulee Traisoranakul , di Bangkok, seperti dilansir Reuters , Senin (22/2).   Menurut Traisoranakul, petani yang berminat menanam ganja bisa mengurus izin kepada pemerintah, universitas, badan usaha rakyat atau desa, serta tenaga medis profesional modern dan tradisional (tabib). "Saat ini tercatat ada 2.500 penduduk dan 251 rumah sakit daerah sudah menanam sekitar 15 ribu tanaman ganja. Kami berharap tanaman ganja dan hemp bisa menjadi pemasukan utama bagi petani selain tanaman lain yang dibudidayakan," ujar Traisoranakul. Kebijakan itu dilakukan setelah pemerintah Negeri Gajah Puti...

William Pastikan Pangeran Philip Baik usai Masuk Rumah Sakit

  Anggota senior Kerajaan Inggris, Pangeran William , memastikan bahwa kakeknya, Pangeran Philip , baik-baik saja setelah dilarikan ke rumah sakit pekan lalu.   "Dia baik-baik saja. Kami terus memantaunya," ujar William saat menjawab pertanyaan wartawan ketika memantau pusat vaksinasi Covid-19 pada Senin (22/2). AFP melaporkan bahwa setelah memberikan keterangan itu, William sempat mengedipkan mata, tanda semua baik-baik saja.   William memberikan kepastian ini menjelang seminggu setelah Philip dilaporkan masuk rumah sakit karena tidak enak badan pada Selasa pekan lalu. Saat itu, sumber kerajaan mengatakan bahwa suami Ratu Elizabeth itu masih bisa berjalan sendiri saat memasuki Rumah Sakit King Edward VII di London. Ia juga memastikan bahwa penyakit yang dialami sang Duke of Edinburgh tak terkati dengan Covid-19. "Pengakuan Duke of Edinburgh, beliau ke rumah sakit sebagai tindakan pencegahan atas saran dokter Yang Mulia setelah merasa tidak enak badan....