Poundsterling taklukan keperkasaan Dollar AS
Bestprofit - JAKARTA. Poundsterling berhasil menguat tipis atas Dollar AS. Mata
uang Uak Sam ini merosot setelah data ekonomi AS tidak memuaskan pelaku
pasar. Mengutip Bloomberg, Jumat, pasangan GBP/USD terangkat tipis 0,02% ke level 1,2167 dibanding hari sebelumnya. Faisyal, Research and Analyst PT Monex Investindo Futures
menjelaskan, penguatan poundsterling tidak signifikan mengingat
sebenarnya data ekonomi Inggris masih mengecewakan pasar.
Salah satunya
adalah data manufaktur Inggris Februari 2017 yang turun dari 2,2%
menjadi minus 1,9%. Begitu juga dengan produksi konstruksi yang
turun dari 1,8% menjadi minus 0,4% dan produksi industri dari 0,9%
menjadi minus 0,4%. Hanya saja memang USD melemah lebih dalam sehingga ada kans poundsterling membalikkan arah terbatas," kata Faisyal.
Hal
ini terjadi akibat data upah tenaga kerja AS yang stagnan di level
0,2%. Neraca belanja The Fed juga defisitnya membengkak dari sebelumnya
surplus US$ 51,3 miliar menjadi defisit US$ 192 miliar. Belum lagi angka
tenaga kerja AS Februari 2017 tergelincir dari 238.000 orang menjadi
235.000 orang.
Data-data ini tidak memuaskan seperti harapan dan sesaat memicu pelaku pasar untuk melepas USD sekaligus profit taking karena sudah menguat tajam," tutur Faisyal. Ia memprediksi Senin penguatan GBP/USD berpotensi melanjutkan
penguatan terbatas. Ini lantaran di pekan depan baik Inggris maupun AS
minim data yang akan rilis. Sehingga imbas dari data akhir pekan lalu
masih akan terasa dan membayangi pasar.
Mendekati Kamis dini hari saat hasil FOMC rilis USD punya kecenderungan tertekan dulu.
Kecuali nanti ada data inflasi di tengah pekan yang bagus dan itu bisa
memicu pembalikan arah," ujar Faisyal. Ini yang lantas mengarahkan
Faisyal pada prediksi untuk jangka pendek GBP/USD berpeluang jaga
rebound.
Komentar
Posting Komentar