Direktur Operasi dan Produksi Timah (TINS) Diberhentikan Sementara, Ada Apa?

  Emiten anggota Holding BUMN Pertambangan MIND ID, PT Timah Tbk (TINS) mengumumkan pemberhentian sementara Direktur Operasi dan Produksi Nur Adi Kuncoro terhitung sejak 13 Oktober 2025. Manajemen TINS tidak menjelaskan secara rinci penyebab pemberhentian Nur Adi Kuncoro dari posisi tersebut. Bila merujuk pada keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Nur Adi Kuncoro diberhentikan dari jabatannya untuk sementara karena terdapat alasan mendesak bagi perusahaan.  "Perusahaan memberikan tugas kepada Direktur Utama PT Timah Tbk sebagai Pelaksana tugas (Plt) Direktur Operasi dan Produksi terhitung sejak tanggal 13 Oktober 2025 sampai dengan ditetapkan pada keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) terdekat," tulis Division Head Corporate Secretary Timah Rendi Kurniawan dalam keterbukaan informasi, Rabu (15/10/2025) malam. Pihak TINS merujuk pada ketentuan Pasal 11 ayat 27 Anggaran Dasar Perseroan bahwa Anggota Direksi sewaktu-waktu dapat diberhentikan unt...

Rupiah diprediksi stabil meski suku bunga AS naik




Bestprofit - JAKARTA. Kenaikan suku bunga The Fed tidak akan menjadi penekan laju rupiah. Pergerakan mata uang garuda akan tetap stabil jika The Fed tidak memberi pernyataan mengejutkan. Di Pasar Spot, Rabu nilai tukar rupiah terhadap dollar AS menguat tipis 0,04% ke level Rp 13.364 dibanding sehari sebelumnya. 

Sementara di kurs tengah Bank Indonesia (BI) rupiah melemah 0,11% ke level Rp 13.375. Josua Pardede, Ekonom PT Bank Permata menjelaskan, pergerakan rupiah cenderung terbatas lantaran masih menanti pengumuman suku bunga The Fed. "Di sisi lain penguatan dollar AS tertahan karena kenaikan mata uang poundsterling," ujarnya.

Data neraca perdagangan dalam negeri masih akan menjadi pendukung rupiah setelah pengumuman suku bunga The Fed. Apalagi, BI kemungkinan masih akan menahan BI 7-Day Repo Rate di level 4,75% dalam rapat, Kamis. Tetapi pasar akan mencermati pernyataan Gubernur The Fed, Janet Yellen setelah pengumuman suku bunga.

Pelaku pasar ingin mengetahui bagaimana rencana kenaikan suku bunga tahun ini dan proyeksi ekonomi AS dalam beberapa tahun ke depan," lanjut Josua. Jika tidak ada kejutan dalam pernyataan Yellen, Josua memprediksi rupiah akan cenderung stabil.






Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cermati Rekomendasi Saham Pilihan Analis untuk Senin (3/3) Usai IHSG Terjun ke 6.270

Bitcoin Menuju US$115.000, Tapi Tangan Tak Terlihat Dealer Bisa Redam Rally

Harga Emas di Pegadaian, Siang Ini Senin 12 Februari 2024, Cek Daftarnya di Sini