Pasca rekor, tenaga Wall Street melemah

Bestprofit - NEW YORK. Pasar saham Amerika Serikat ditutup di zona negatif pada akhir transaksi perdagangan kemarin. Meski demikian, performa perusahaan media sosial -Snap- cukup mengesankan dalam initial public offering (IPO). Berdasarkan data CNBC, pada pukul 16.00 waktu New York, indeks Dow Jones Industrial Average turun 0,53% menjadi 21.002,97. 

Saham Caterpillar mencatatkan penurunan terdalam. Sedangkan Home Depot menghuni posisi top gainers. Sementara, indeks S&P 500 turun 0,59% menjadi 2.381,92. Sektor finansial mencatatkan penurunan terdalam di antara sembilan sektor lainnya. Di sisi lain, sektor utiliti dan telekomunikasi menjadi dua sektor yang berhasil naik. Dalam setiap tiga saham yang turun, hanya ada satu saham yang naik di New York Stock Exchange. 

Volume transaksi perdagangan kali ini melibatkan 911,06 juta saham dan 3,812 miliar saham untuk volume transaksi gabungan. Menurut Art Hogan, chief market strategist Wunderlich Securities, dirinya tidak khawatir mengenai penurunan yang terjadi. "Saya akan cemas jika setelah naik 300 poin kmarin, kita naik lagi 100 poin pada hari ini," jelasnya. Peter Cardillo, chief market economist First Standard Financial sepakat mengenai hal itu. 

Dia bilang, penurunan yang terjadi sangat normal. Kita berada di level rekor dan di satu titik, wajar jika terjadi aksi profit taking," ujarnya. Sementara itu, saham Snap melonjak lebih dari 40% saat IPO. Dari berita ekonomi, jumlah pengajuan klaim pengangguran hanya sebanyak 223.000, di bawah prediksi pelaku pasar yakni 243.000.







Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ide Trading dari CGS International Sekuritas: BBRI, BBNI, EXCL, VKTR, INCO, PTPP

Proyeksi IHSG & Rekomendasi Saham BNGA, EXCL, BMRI, dan BKSL Untuk Rabu

BRI Life Menerima 4 Penghargaan dari 3 Institusi,Cetak Kinerja Positif Sepanjang 2023