Direktur Operasi dan Produksi Timah (TINS) Diberhentikan Sementara, Ada Apa?

  Emiten anggota Holding BUMN Pertambangan MIND ID, PT Timah Tbk (TINS) mengumumkan pemberhentian sementara Direktur Operasi dan Produksi Nur Adi Kuncoro terhitung sejak 13 Oktober 2025. Manajemen TINS tidak menjelaskan secara rinci penyebab pemberhentian Nur Adi Kuncoro dari posisi tersebut. Bila merujuk pada keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Nur Adi Kuncoro diberhentikan dari jabatannya untuk sementara karena terdapat alasan mendesak bagi perusahaan.  "Perusahaan memberikan tugas kepada Direktur Utama PT Timah Tbk sebagai Pelaksana tugas (Plt) Direktur Operasi dan Produksi terhitung sejak tanggal 13 Oktober 2025 sampai dengan ditetapkan pada keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) terdekat," tulis Division Head Corporate Secretary Timah Rendi Kurniawan dalam keterbukaan informasi, Rabu (15/10/2025) malam. Pihak TINS merujuk pada ketentuan Pasal 11 ayat 27 Anggaran Dasar Perseroan bahwa Anggota Direksi sewaktu-waktu dapat diberhentikan unt...

Jelang Pemilu AS, saham dan obligasi tetap menarik

PT Bestprofit Futures Pekanbaru - JAKARTA. Volatilitas tinggi bursa saham AS menjelang Pemilu Presiden AS pada 8 November 2016 akan berdampak pula pada pergerakan IHSG sepekan ke depan. Ini disebabkan pasar mencari aset lindung nilai alias safe haven untuk mengamankan dananya di tengah ketidakpastian pasar saham AS.  
Apakah emas menjadi pilihan tepat untuk investor di tengah kondisi seperti ini? Soni Wibowo, Direktur Riset & Investasi Bahana TCW Investment menganggap, meski bursa saham Indonesia akan terpengaruh sentimen AS tersebut, namun, secara fundamental, ekonomi Indonesia akan tetap utuh. 

Pemilu AS tidak akan memberikan efek yang terlalu besar bagi pasar Indonesia dan investor domestik. “Ini karena kebijakan mereka tidak dirasakan secara langsung dan berdampak terlalu besar bagi perekonomian Indonesia,” kata dia. 

Soni melihat, belum tentu para investor akan mendapatkan keuntungan apabila beralih ke emas jelang pemilu AS. “Dilihat dari permintaan yang ada di pasar, permintaan emas belakangan berkurang karena perekonomian sedang melambat. Namun, exchange-traded fund (ETF) emas dan derivatif emas lainnya sangat meriah,” terang dia. 

Jelang pemilu AS yang semakin dekat, investor memang harus melihat fundamental perusahaan selain fundamental ekonomi. Untuk di Indonesia, Soni masih melihat saham dan obligasi sebagai pilihan terbaik bagi para investor untuk memarkirkan uangnya. 




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cermati Rekomendasi Saham Pilihan Analis untuk Senin (3/3) Usai IHSG Terjun ke 6.270

Bitcoin Menuju US$115.000, Tapi Tangan Tak Terlihat Dealer Bisa Redam Rally

Harga Emas di Pegadaian, Siang Ini Senin 12 Februari 2024, Cek Daftarnya di Sini