Direktur Operasi dan Produksi Timah (TINS) Diberhentikan Sementara, Ada Apa?

  Emiten anggota Holding BUMN Pertambangan MIND ID, PT Timah Tbk (TINS) mengumumkan pemberhentian sementara Direktur Operasi dan Produksi Nur Adi Kuncoro terhitung sejak 13 Oktober 2025. Manajemen TINS tidak menjelaskan secara rinci penyebab pemberhentian Nur Adi Kuncoro dari posisi tersebut. Bila merujuk pada keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Nur Adi Kuncoro diberhentikan dari jabatannya untuk sementara karena terdapat alasan mendesak bagi perusahaan.  "Perusahaan memberikan tugas kepada Direktur Utama PT Timah Tbk sebagai Pelaksana tugas (Plt) Direktur Operasi dan Produksi terhitung sejak tanggal 13 Oktober 2025 sampai dengan ditetapkan pada keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) terdekat," tulis Division Head Corporate Secretary Timah Rendi Kurniawan dalam keterbukaan informasi, Rabu (15/10/2025) malam. Pihak TINS merujuk pada ketentuan Pasal 11 ayat 27 Anggaran Dasar Perseroan bahwa Anggota Direksi sewaktu-waktu dapat diberhentikan unt...

Peduli Organ Reproduksi, Jangan ke Dokter Kandungan Hanya Saat Hamil

 


 pikiran yang pertama kali muncul saat mendengarnya mungkin akan berkaitan hanya dengan janin, bayi, kandungan, dan seputar kehamilan.

Alhasil, mengunjungi dokter kandungan seringkali tidak terlintas dalam benak para wanita saat sedang tidak hamil.

Padahal mengunjungi dokter kandungan saat tidak hamil tetap penting bagi para wanita. Fungsinya untuk memeriksakan kondisi kesehatan reproduksi, terutama jika ada keluhan tertentu yang berkaitan dengan kewanitaan.

Hal tersebut pun diungkapkan oleh dokter spesialis kebidanan dan kandungan RS EMC Sentul, Ruswantriani. Wanita yang akrab disapa Tria ini mengungkapkan bahwa apapun keluhan terkait kesehatan reproduksi yang muncul sebaiknya dikonsultasikan pada dokter.

"Keluhan-keluhan yang dirasakan enggak nyaman, itu lebih baik diperiksakan. Kadang-kadang orang itu kalau pergi ke dokter kandungan itu pas hamil saja. Kalau sudah enggak hamil, dia malas pergi ke dokter kandungan," ujar Tria dalam acara Healthy Monday bersama Liputan6.com dan EMC Healthcare ditulis Selasa, (20/12/2022).

"Padahal urusannya bukan hanya hamil. Urusan lain juga ada untuk kesehatan alat reproduksi perempuan lainnya," tambahnya.

Di samping itu, Tria mengungkapkan bahwa memeriksakan kesehatan reproduksi sendiri bisa dilakukan secara mandiri dengan memerhatikan berbagai tanda. Pemeriksaan mandiri tersebut merupakan acuan untuk mengetahui kondisi organ reproduksi Anda.

Saat menyadari ada yang tidak beres, maka Anda bisa segera berkonsultasi untuk penanganan lebih lanjut yang lebih tepat. 

Tria mengungkapkan bahwa salah satu caranya yang paling mudah untuk memeriksakan kesehatan reproduksi secara mandiri adalah dengan memerhatikan lebih dulu siklus menstruasi setiap bulannya.

Mengingat menstruasi menjadi hal yang sudah pasti terjadi pada wanita kecuali sedang hamil, menyusui, minum obat penunda haid, menopause, atau kondisi kesehatan lainnya.

Sehingga, jika hendak mengetahui kondisi kesehatan reproduksi, maka Anda dapat memulainya dengan mencatat lebih dulu siklus menstruasi setiap bulannya.

"Mulailah biasakan dulu mencatat waktu menstruasi kita. Biasakan mencatat kapan hari pertama kita menstruasi. Dari sana, mulai ketahuan kalau memang kita siklusnya enggak teratur. Artinya, enggak setiap bulan atau malah terlalu sering," ujar Tria.

"Siklus haid yang normal itu adalah hari pertama datang haid jaraknya ke hari pertama datang haid bulan berikutnya adalah 21-35 hari. Jadi kadang-kadang akan maju mundur, tapi selama masih kisaran itu normal."

Saat menyadari siklus menstruasi terlalu cepat atau terlalu lambat, maka dari sana bisa diketahui ada yang sedang tidak beres.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cermati Rekomendasi Saham Pilihan Analis untuk Senin (3/3) Usai IHSG Terjun ke 6.270

Bitcoin Menuju US$115.000, Tapi Tangan Tak Terlihat Dealer Bisa Redam Rally

Harga Emas di Pegadaian, Siang Ini Senin 12 Februari 2024, Cek Daftarnya di Sini