Paraga Artamida Beli Saham BSDE Rp 24,2 Miliar

 


Pemegang saham PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), PT Paraga Artamida kembali menambah kepemilikan saham BSDE.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Jumat (25/11/2022), PT Paraga Artamida membeli 26.790.000 saham BSDE dengan harga Rl 912,65 pada 16-23 November 2022. Dengan demikian, pembelian saham BSDE itu sekitar Rp 24,4 miliar.

Tujuan transaksi investasi, status kepemilikan langsung,” tulis Direktur PT Paraga Artamida, Hermawan Wijaya.

Setelah transaksi pembelian saham itu, Paraga Artamida genggam 7.354.699.264 saham BSDE dari sebelumnya 7.327.909.264 saham.

Pada penutupan perdagangan Jumat, 25 November 2022, saham BSDE melemah 2,11 persen ke posisi Rp 930 per saham. Saham Bumi Serpong Damai dibuka stagnan Rp 950 per saham. Saham BSDE berada di level tertinggi Rp 955 dan terendah Rp 920 per saham. Total frekuensi perdagangan 3.793 kali dengan volume perdagangan 397.658 saham. Nilai transaksi harian saham Rp 37,2 miliar.

Sebelumnya, PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) mengumumkan kinerja perseroan untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada 30 September 2022. Bumi Serpong Damai meraup pertumbuhan pendapatan tetapi laba turun tipis hingga September 2022.

Pada periode ini, Bumi Serpong Damai mencatatkan pendapatan usaha sebesar Rp 7,15 triliun. Raihan itu naik 38,29 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 5,17 triliun. Bersamaan dengan itu, beban pokok penjualan naik menjadi Rp 2,66 triliun dari Rp 1,85 triliun pada September 2021.

Meski begitu, laba kotor perseroan masih tumbuh 35,44 persen menjadi Rp 4,49 triliun dari Rp 3,31 triliun pada September 2021. Mengutip laporan keuangan perseroan, Senin (31/10/2022), beban usaha pada periode ini tercatat naik menjadi Rp 2,32 triliun dari Rp 1,7 triliun pada September 2021. Sehingga diperoleh laba usaha sebesar Rp 2,17 triliun, yang masih tumbuh 34,82 persen dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 1,61 triliun.

Pada periode ini, perseroan mencatatkan pendapatan bunga dan investasi senilai Rp 249,42 miliar, keuntungan dari perubahan nilai wajar investasi yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi senilai Rp 33,82 miliar, dan pendapatan dividen Rp 3,29 miliar.

Kemudian dampak dari pendiskontoan aset dan liabilitas keuangan tercatat sebesar R 2,81 miliar, dampak penghapusan aset hak guna Rp 1,55 miliar, dan keuntungan penjualan aset tetap senilai Rp 323,82 miliar. Perseroan juga mencatatkan kerugian selisih mata uang asing sebesar Rp 349,51 miliar, beban bunga dan keuangan lainnya Rp 1,26 triliun, pendapatan lain-lain Rp 69,56 miliar serta beban lain-lain Rp 1,25 triliun.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ide Trading dari CGS International Sekuritas: BBRI, BBNI, EXCL, VKTR, INCO, PTPP

Proyeksi IHSG & Rekomendasi Saham BNGA, EXCL, BMRI, dan BKSL Untuk Rabu

BRI Life Menerima 4 Penghargaan dari 3 Institusi,Cetak Kinerja Positif Sepanjang 2023