Direktur Operasi dan Produksi Timah (TINS) Diberhentikan Sementara, Ada Apa?

  Emiten anggota Holding BUMN Pertambangan MIND ID, PT Timah Tbk (TINS) mengumumkan pemberhentian sementara Direktur Operasi dan Produksi Nur Adi Kuncoro terhitung sejak 13 Oktober 2025. Manajemen TINS tidak menjelaskan secara rinci penyebab pemberhentian Nur Adi Kuncoro dari posisi tersebut. Bila merujuk pada keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Nur Adi Kuncoro diberhentikan dari jabatannya untuk sementara karena terdapat alasan mendesak bagi perusahaan.  "Perusahaan memberikan tugas kepada Direktur Utama PT Timah Tbk sebagai Pelaksana tugas (Plt) Direktur Operasi dan Produksi terhitung sejak tanggal 13 Oktober 2025 sampai dengan ditetapkan pada keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) terdekat," tulis Division Head Corporate Secretary Timah Rendi Kurniawan dalam keterbukaan informasi, Rabu (15/10/2025) malam. Pihak TINS merujuk pada ketentuan Pasal 11 ayat 27 Anggaran Dasar Perseroan bahwa Anggota Direksi sewaktu-waktu dapat diberhentikan unt...

Kuota Kartu Prakerja Tersisa 1,71 Juta Peserta per September

 

Kuota peserta untuk program Kartu Prakerja tersisa 1,71 juta pada awal September 2020. Sisa kuota ini berasal dari jumlah sementara kepesertaan sampai pendaftaran gelombang ketujuh yang baru saja ditutup pada Senin (7/9) kemarin. 

Pada tahun ini, pemerintah mematok kuota Kartu Prakerja sebanyak 5,6 juta peserta. Dari alokasi target itu, sebanyak 3.080.918 sudah terisi dari hasil pendaftaran gelombang pertama sampai enam. 

"Kalau ditambah dengan 800 ribu peserta dari gelombang ketujuh yang akan segera diumumkan, maka akan menjadi 3.880.918 peserta," terang Head of Communication PMO Kartu Prakerja Louisa Tuhatu, Rabu (9/9). 

Artinya, sisa kuota tinggal 1.719.082 peserta. Rencananya, sisa kuota peserta ini akan dipenuhi dari tiga gelombang pendaftaran lagi, namun belum diketahui waktu pasti pembukaan gelombang kedelapan. 

Pemerintah mengalokasikan dana Rp20 triliun untuk program Kartu Prakerja pada tahun ini. Sayangnya, belum ada rincian pasti berapa total dana yang sudah digunakan pemerintah dari program ini.

Penggunaan dana terbagi menjadi tiga, yaitu dana insentif untuk peserta yang sudah melakukan pelatihan, biaya pelatihan, dan bonus survei. Besarannya masing-masing Rp2,4 juta, Rp1 juta, dan Rp150 ribu, sehingga total Rp3,55 juta per peserta. 

Rencananya, program Kartu Prakerja akan dilanjutkan pemerintah pada tahun depan. Namun, belum diumumkan secara resmi seperti apa mekanismenya, apakah akan sama dengan tahun ini atau tidak. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cermati Rekomendasi Saham Pilihan Analis untuk Senin (3/3) Usai IHSG Terjun ke 6.270

Bitcoin Menuju US$115.000, Tapi Tangan Tak Terlihat Dealer Bisa Redam Rally

Harga Emas di Pegadaian, Siang Ini Senin 12 Februari 2024, Cek Daftarnya di Sini