Harga Emas Hari Ini 3 September, Stagnan di Rp1,024 Juta
Harga emas PT Antam (Persero) berada di level Rp1,024 juta per gram pada perdagangan hari ini, Kamis (3/9). Harga emas terpantau tidak bergerak atau stagnan dari posisi hari sebelumnya.
Serupa, harga pembelian kembali (buyback) pun tetap berada di posisi Rp923 ribu per gram.
Berdasarkan data Antam, harga jual emas berukuran 0,5 gram senilai Rp542 ribu, 2 gram Rp1,98 juta, 3 gram Rp2,95 juta, 5 gram Rp4,90 juta, 10 gram Rp9,73 juta, 25 gram Rp24,21 juta, dan 50 gram Rp48,34 juta.
Kemudian, harga emas berukuran 100 gram senilai Rp96,61 juta, 250 gram Rp241,26 juta, 500 gram Rp482,32 juta, dan 1 kilogram Rp964,6 juta.
Harga jual emas tersebut sudah termasuk Pajak Penghasilan (PPh) 22 atas emas batangan sebesar 0,45 persen bagi pemegang Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Bagi pembeli yang tidak menyertakan NPWP memperoleh potongan pajak lebih tinggi sebesar 0,9 persen.
Di perdagangan internasional berdasarkan acuan pasar Commodity Exchange COMEX, harga emas naik 0,32 persen ke posisi US$1.950,9 per troy ons. Harga emas di perdagangan spot bertambah 0,23 persen ke US$1.947,33 per troy ons pada pagi ini.
Analis sekaligus Kepala Riset Monex Investindo Ariston Tjendra mengatakan pergerakan emas ditentukan sentimen besar berikutnya seperti kepastian vaksin virus corona dan arah kebijakan moneter AS yang baru. Ia memprediksi harga emas berada di kisaran US$1.920 hingga US$1.980 per troy ons hari ini.
"Secara garis besar, harga emas masih belum dalam tren penurunan. Harga emas masih dalam periode konsolidasi selama tiga pekan terakhir sejak harga emas mencapai level tertinggi US$2.075 per troy ons di awal Agustus," ujarnya,
Kamis (3/9).
Namun, harga emas mendapatkan ancaman dari penguatan dolar AS, karena perbaikan indeks aktivitas manufaktur AS pada Agustus. Tercatat, PMI Index AS berada di posisi 56 pada Agustus, naik dari sebelumnya 54,2 di Juli.
"Membaiknya data manufaktur AS mengindikasikan potensi pemulihan ekonomi AS," tuturnya.
Malam ini, lanjut dia, terdapat rilis dua data ekonomi penting dari AS, yaitu klaim tunjangan pengangguran mingguan dan indeks aktivitas sektor non manufaktur untuk Agustus. Bila data-data ini lebih bagus dari proyeksi analis, maka harga emas bisa tertekan.
Komentar
Posting Komentar