Direktur Operasi dan Produksi Timah (TINS) Diberhentikan Sementara, Ada Apa?

  Emiten anggota Holding BUMN Pertambangan MIND ID, PT Timah Tbk (TINS) mengumumkan pemberhentian sementara Direktur Operasi dan Produksi Nur Adi Kuncoro terhitung sejak 13 Oktober 2025. Manajemen TINS tidak menjelaskan secara rinci penyebab pemberhentian Nur Adi Kuncoro dari posisi tersebut. Bila merujuk pada keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Nur Adi Kuncoro diberhentikan dari jabatannya untuk sementara karena terdapat alasan mendesak bagi perusahaan.  "Perusahaan memberikan tugas kepada Direktur Utama PT Timah Tbk sebagai Pelaksana tugas (Plt) Direktur Operasi dan Produksi terhitung sejak tanggal 13 Oktober 2025 sampai dengan ditetapkan pada keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) terdekat," tulis Division Head Corporate Secretary Timah Rendi Kurniawan dalam keterbukaan informasi, Rabu (15/10/2025) malam. Pihak TINS merujuk pada ketentuan Pasal 11 ayat 27 Anggaran Dasar Perseroan bahwa Anggota Direksi sewaktu-waktu dapat diberhentikan unt...

Teten: Banyak Pelaku UMKM Tak Pikirkan Model Bisnis

 

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menyebut banyak pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) tak memikirkan model bisnis dengan matang. Alhasil, mereka kerap kesulitan mendapatkan pembiayaan.

Padahal, menurut Teten, model bisnis adalah kunci agar UMKM mendapatkan aliran pembiayaan dengan mudah.

Apalagi, para pelaku UMKM di Indonesia sejatinya merupakan talenta-talenta yang kreatif dan inovatif. Tidak heran berbagai produk unik ada di Indonesia.

 

"Selama ini banyak yang fokus inovasi produk, tapi model bisnis tidak dipikirkan. Padahal, model bisnis bisa membuat usaha mengakses pembiayaan yang besar," ujarnya saat meresmikan acara pameran Jogja Gumregah secara virtual, Minggu (13/9). 

Selain memberi akses pada pembiayaan, model bisnis yang matang dan menarik juga bisa membantu UMKM untuk masuk ke ekosistem pasar yang jauh lebih luas dan menguntungkan.

Misalnya, dengan pengembangan jaringan digital melalui pemesanan online dan pembayaran nontunai (cashless). "Atau bisa juga dengan buat aplikasi," katanya. 

Lebih lanjut, Teten berharap inovasi produk dan model bisnis yang matang bisa membawa UMKM Tanah Air tidak hanya eksis di pasar domestik, namun juga global. Apalagi, semakin hari pasar yang ada semakin luas dan itu dapat diisi juga oleh produsen-produsen dari Indonesia, termasuk UMKM. 

Ia berharap semakin banyak acara pameran dan bazaar yang bisa diikuti oleh para UMKM untuk melatih diri, mengembangkan bisnis, hingga menjaring pasar dari waktu ke waktu. Salah satunya, seperti acara Jogja Gumregah yang menampilkan berbagai produk UMKM asal Yogyakarta. 

Mulai dari kuliner hingga fesyen. "Kita perlu entreprenuer muda, di daerah seperti ini juga banyak, dan perlu dibantu lewat edukasi hingga program inkubasinya," terang Teten.

Deputi Bidang Produksi dan Pemasaran Kementerian Koperasi dan UKM Victoria Simanungkalit menambahkan acara seperti Jogja Gumregah sejatinya diadakan secara berkala oleh kementerian di beberapa kota sekaligus. Pada pekan ini, ada di Yogyakarta.

Lalu, akan berlanjut di Denpasar, Bandung, dan Jakarta dalam beberapa hari ke depan. Acara pameran produk UMKM ini merupakan hasil koordinasi dari Kemenkop UKM di pusat dengan para pemerintah daerah masing-masing. 

"Acara ini untuk edukasi UMKM dan juga masyarakat untuk tetap memperhatikan protokol kesehatan,yaitu memakai masker, cuci tangan, dan social distancing. Jadi kami harap ekonomi bergerak, tapi kesehatan juga bisa dijaga, sehingga tidak meningkatkan risiko yang akan merugikan ekonomi," tutur Victoria. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cermati Rekomendasi Saham Pilihan Analis untuk Senin (3/3) Usai IHSG Terjun ke 6.270

Bitcoin Menuju US$115.000, Tapi Tangan Tak Terlihat Dealer Bisa Redam Rally

Harga Emas di Pegadaian, Siang Ini Senin 12 Februari 2024, Cek Daftarnya di Sini