Direktur Operasi dan Produksi Timah (TINS) Diberhentikan Sementara, Ada Apa?

  Emiten anggota Holding BUMN Pertambangan MIND ID, PT Timah Tbk (TINS) mengumumkan pemberhentian sementara Direktur Operasi dan Produksi Nur Adi Kuncoro terhitung sejak 13 Oktober 2025. Manajemen TINS tidak menjelaskan secara rinci penyebab pemberhentian Nur Adi Kuncoro dari posisi tersebut. Bila merujuk pada keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Nur Adi Kuncoro diberhentikan dari jabatannya untuk sementara karena terdapat alasan mendesak bagi perusahaan.  "Perusahaan memberikan tugas kepada Direktur Utama PT Timah Tbk sebagai Pelaksana tugas (Plt) Direktur Operasi dan Produksi terhitung sejak tanggal 13 Oktober 2025 sampai dengan ditetapkan pada keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) terdekat," tulis Division Head Corporate Secretary Timah Rendi Kurniawan dalam keterbukaan informasi, Rabu (15/10/2025) malam. Pihak TINS merujuk pada ketentuan Pasal 11 ayat 27 Anggaran Dasar Perseroan bahwa Anggota Direksi sewaktu-waktu dapat diberhentikan unt...

Intip Rekomendasi Saham BBRI, MIDI dan PGEO dari Ajaib Sekuritas pada Hari Ini (30/1)

 

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 20,08 poin atau naik 0,28% ke posisi 7.157,17 pada Senin (29/1). IHSG mengalami rebound setelah tiga hari beruntun ditutup melemah.

Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih mengamati pergerakan IHSG ditopang oleh saham big banks yang telah merilis laporan keuangan tahun buku 2023. Ratih menyoroti sejumlah informasi yang layak dicermati untuk perdagangan hari ini.

Dari dalam negeri, pemerintah dan Bank Indonesia (BI) terus bekerjasama untuk mengendalikan inflasi berada pada targetnya sebesar 1,5%-3,5% di tahun 2024. Sinergi pemerintah dan BI dilakukan dalam Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah (TPIP-TPID ) melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP).

Adapun, inflasi pada tahun 2023 sesuai target sebesar 2,61% yoy, turun dibanding tahun 2022 sebesar 5,51% yoy.

Dari mancanegara, pekan ini pelaku pasar mencermati keputusan suku bunga The Fed yang diproyeksikan masih menahan suku bunga di level 5,25% - 5,5%. Sementara, Bursa Wall Street mengalami kenaikan cukup signifikan di saat musim rilis laporan keuangan, Indeks S&P 500 dan Dow Jones catatkan rekor tertinggi, sedangkan Nasdaq melampaui nilai tertingginya dalam 52 minggu terakhir.

Dari Asia, data awal PMI manufaktur Jepang pada Januari 2024 di level 48. Meskipun naik dari bulan sebelumnya sebesar 47,9 namun masih tercatat di zona kontraksi dalam 8 bulan beruntun akibat minimnya output produksi dan jumlah pesanan baru.

Ratih memprediksi pada perdagangan Selasa (30/1 IHSG akan bergerak mixed dan menguat dalam rentang 7.090 - 7.190.

Berikut rekomendasi saham pilihan dari Ajaib Sekuritas untuk hari ini:

1. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI)

  • Rekomendasi buy mencermati harga Rp 5.550
  • Target harga: Rp 5.700
  • Stop loss: < Rp 5.350

BBRI rebound dari bearish jangka pendek, membentuk long white candle diikuti volume yang tinggi. Indikator MACD bar histogram melemah terbatas dalam momentum akumulasi.

Emiten perbankan menarik dicermati menjelang rilis laporan keuangan dan pembagian dividen. Optimisme kinerja BBRI tercermin dari kinerja penyaluran kredit perbankan nasional di sepanjang tahun 2023 tumbuh 10,38% yoy atau berada dalam target BI sebesar 9-11%.

2. PT Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI)

  • Rekomendasi buy memperhatikan harga Rp 406
  • Target harga: Rp 420
  • Stop loss: < Rp 390

MIDI dalam major tren sideways berpotensi rebound dari area support membentuk bullish piercing di atas MA (20, 100). MACD bar histogram positif.

MIDI menargetkan jumlah penambahan gerai Alfamidi dan Lawson baru di tahun 2024 masing-masing sebanyak 200 dan 250 gerai. Sementara, belanja modal (Capital Expenditure/ Capex) di tahun 2024 diproyeksikan senilai Rp1,4 triliun yang berasal dari kas internal dan hasil right issue pada tahun 2023.

3. PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO)

  • Rekomendasi buy mengamati harga Rp 1.315
  • Target harga: Rp 1.365
  • Stop loss: < Rp 1.280

PGEO berpotensi bullish continuation di atas MA (5,20,100). Indikator stochastic golden cross dan bergerak naik serta MACD bar histogram positif.

PGEO menjadi salah satu konstituen baru dalam indeks LQ45 yang mulai berlaku pada Februari 2024 mendatang. Di sisi lain, PGEO terus ekspansif dengan menargetkan capaian kapasitas geothermal terpasang hingga 1 GW pada 2025.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cermati Rekomendasi Saham Pilihan Analis untuk Senin (3/3) Usai IHSG Terjun ke 6.270

Bitcoin Menuju US$115.000, Tapi Tangan Tak Terlihat Dealer Bisa Redam Rally

Harga Emas di Pegadaian, Siang Ini Senin 12 Februari 2024, Cek Daftarnya di Sini