Direktur Operasi dan Produksi Timah (TINS) Diberhentikan Sementara, Ada Apa?

  Emiten anggota Holding BUMN Pertambangan MIND ID, PT Timah Tbk (TINS) mengumumkan pemberhentian sementara Direktur Operasi dan Produksi Nur Adi Kuncoro terhitung sejak 13 Oktober 2025. Manajemen TINS tidak menjelaskan secara rinci penyebab pemberhentian Nur Adi Kuncoro dari posisi tersebut. Bila merujuk pada keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Nur Adi Kuncoro diberhentikan dari jabatannya untuk sementara karena terdapat alasan mendesak bagi perusahaan.  "Perusahaan memberikan tugas kepada Direktur Utama PT Timah Tbk sebagai Pelaksana tugas (Plt) Direktur Operasi dan Produksi terhitung sejak tanggal 13 Oktober 2025 sampai dengan ditetapkan pada keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) terdekat," tulis Division Head Corporate Secretary Timah Rendi Kurniawan dalam keterbukaan informasi, Rabu (15/10/2025) malam. Pihak TINS merujuk pada ketentuan Pasal 11 ayat 27 Anggaran Dasar Perseroan bahwa Anggota Direksi sewaktu-waktu dapat diberhentikan unt...

MPX Logistics International (MPXL) Bidik Laba Bersih Rp 18,2 Miliar di 2024

 PT MPX Logistics International (MPXL) memproyeksikan pertumbuhan kinerja yang positif di 2024. IKN diyakini masih menjadi pendorongnya.

Direktur Keuangan MPXL James S. Chandra mengatakan, MPXL optimistis terkait kelanjutan pembangunan proyek Infrastruktur Kedatangan Nusantara (IKN). Ini mengingat adanya Undang-Undang (UU) dan Peraturan Pemerintah (PP) yang mendukung.

"Perseroan berkomitmen untuk mengirimkan tambahan armada ke proyek tersebut, sebagai langkah strategis untuk meningkatkan kinerja perusahaan," ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu (24/1).

Selain itu, optimisme perusahaan juga berangkat dari beroperasinya anak perusahaan baru, PT MPX Indorental Gemilang yang akan fokus pada penyewaan alat berat untuk proyek tambang material batu split di Sulawesi. Rencananya, material ini akan dikirim untuk mendukung kebutuhan pembangunan di IKN.

Karena itu, James bilang perusahaan menetapkan target pertumbuhan sebesar 59% dengan pendapatan yang diharapkan mencapai Rp 222 Miliar dan laba bersih sebesar Rp 18,2 miliar. Proyeksi ini didorong oleh peningkatan kontrak kerjasama dengan pelanggan, termasuk pelanggan yang sudah ada dan pelanggan baru.
Dalam menghadapi tahun mendatang, MPXL telah mengalokasikan anggaran belanja modal (capex) sebesar Rp 95 miliar. Anggaran ini direncanakan untuk penambahan 50 hingga 75 unit armada baru, dengan rencana realisasi pada tahun 2024.

"Alokasi ini menjadi bagian dari strategi perusahaan untuk meningkatkan efisiensi operasional dan mendukung pertumbuhan yang berkelanjutan," katanya.

Tahun lalu, MPXL mencatatkan pendapatan mencapai Rp 140 miliar atau tumbuh 20% YoY dan laba bersih tumbuh 59% YoY mencapai Rp 9,5 miliar. Adapun pendapatan perseroan didukung oleh dua segmen utama, yaitu penjualan semen yang berkontribusi 60% dan jasa angkut 40%

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cermati Rekomendasi Saham Pilihan Analis untuk Senin (3/3) Usai IHSG Terjun ke 6.270

Bitcoin Menuju US$115.000, Tapi Tangan Tak Terlihat Dealer Bisa Redam Rally

Harga Emas di Pegadaian, Siang Ini Senin 12 Februari 2024, Cek Daftarnya di Sini