Dorong UKM, Wapres: BEI Jangan Eksklusif Untuk Korporasi Besar
Wakil Presiden Republik Indonesia Ma'ruf Amin meminta Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk mendongkrak pembiayaan lewat pasar modal untuk Usaha Kecil dan Menengah (UKM).
Ma'ruf mengarahkan otoritas mengoptimalkan dan mengembangkan potensi pembiayaan melalui pasar modal dengan meningkatkan literasi kepada masyarakat.
"Bursa tidak lagi eksklusif milik korporasi besar, tetapi juga ramah pendanaan bagi usaha kecil dan menengah," ucap dia dalam pembukaan perdagangan BEI Tahun 2023, Selasa (2/1).
Ma'ruf meminta BEI tidak terjebak dalam zona nyaman, tetapi terus membuat terobosan atau gebrakan agar UKM bisa memperoleh akses pembiayaan dari pasar modal.
Sejatinya, BEI telah menggelar karpet merah untuk UKM agar bisa melantai di pasar modal. Pada 2020, BEI telah meluncurkan papan akselerasi.
Papan pencatatan ini mengakomodasi UKM dan perusahaan rintisan alias startup. Perusahaan dengan aset di bawah Rp 250 miliar bisa tercatat di papan akselerasi.
Hingga akhir 2023, sudah ada 40 emiten yang masuk dalam papan akselerasi. Sepanjang 2023, ada 17 perusahaan dengan aset kecil yang melantai di BEI.
Dalam pipeline BEI, ada dua perusahaan dengan skala kecil yang tengah mengantre untuk menggelar penawaran umum saham perdana alias Initial Public Offering (IPO) pada tahun ini.
Di sisi lain, indeks saham papan akselerasi berhasil melesat 34,48% sepanjang 2023. Ini jauh lebih tinggi ketimbang indeks saham papan utama yang hanya menguat 6,91%.
Komentar
Posting Komentar