Konflik di Laut Hitam, Rusia Tahan 3 Kapal Ukraina
CNN Indonesia | Senin, 26/11/2018 07:06 WIB
Jakarta, CNN Indonesia -- Angkatan bersenjata Rusia dikabarkan menahan 3 buah kapal milik Angkatan Laut Ukraina
pada Minggu waktu setempat. Hal itu membuat hubungan kedua negara
tetangga itu kembali tegang dan membuka peluang terjadinya konflik baru,
selepas Negeri Beruang Merah mencaplok Semenanjung Krimea dari Ukraina
empat tahun lalu.
Menurut Badan Intelijen Rusia (FSB), insiden
itu terjadi ketika dua kapal AL Ukraina berukuran kecil dilengkapi
meriam yang mengawal sebuah kapal tunda melintas di Laut Hitam dekat
Semenanjung Krimea. AL Rusia lantas siaga dan memblokir perairan dengan
menempatkan kapal tanker dan kapal penjaga pantai di perairan itu.
Hanya saja, Rusia beralasan kapal AL Ukraina tetap melintas dan
mengabaikan peringatan. Mereka lantas terlibat duel dengan masing-masing
melancarkan manuver. Alhasil, penjaga pantai Rusia melepaskan tembakan
ke arah kapal AL Ukraina dan melukai sejumlah pelaut.
"Kami
terpaksa menggunakan senjata untuk menghentikan kapal perang Ukraina.
Hasilnya, kami menyita tiga kapal Ukraina yang disita," demikian
pernyataan FSB, sebagaimana dilansir Reuters, Senin (26/11).
Angkatan
Udara Rusia juga mengirim sebuah helikopter dan dua jet tempur untuk
berpatroli di Laut Hitam. Mereka menyatakan kapal perang Ukraina dan
helikopter tempur itu bahkan sudah dalam keadaan saling kunci dan siap
melepaskan tembakan.
Menurut versi Ukraina, Rusia justru
menyerang dan menyita kapal setelah menjauh dan hendak kembali Pelabuhan
Laut Hitam di Odessa. Mereka mengaku Rusia bertindak agresif dengan
menabrak dan menembaki kapal itu.
"Setelah kami pergi sejauh 12 mil laut, FSB menembaki armada kecil AL Ukraina," demikian pernyataan angkatan bersenjata Rusia.
Karena hal itu, Presiden Ukraina Petro Poroshenko menggelar rapat
darurat dengan petinggi militer dan penasihat keamanannya. Dia juga
mendesak parlemen supaya menetapkan status darurat militer atas sikap
Rusia.
Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyatakan
akan menggelar rapat darurat pada pukul 11.00 waktu New York, Amerika
Serikat untuk membahas masalah itu. Kabarnya permintaan itu disampaikan
langsung oleh Ukraina dan Rusia.
Konflik antara Rusia dan
Ukraina belum reda sejak pencaplokan Krimea pada 2014. Ukraina menuding
Rusia menghasut penduduk di perbatasan sebelah timur dengan mengirim
tentara bayaran dan mempersenjatai kelompok separatis.
Komentar
Posting Komentar